Menurut saya, perempuan memiliki bakat unik untuk dapat melihat hutan dan pepohonan pada saat bersamaan. Kami dapat melihat gambaran yang lebih besar dan melihat visi, tetapi juga melihat hal-hal unik yang terjadi dan dapat memperbaikinya

– Bozoma Saint John–


 

Matanya yang sayu memandang saya, ibunya, dengan penuh harap. Tubuh yang lemas karena demam dan trombosit yang sempat menurun akibat diserang pasukan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) serta nafsu makan yang terjun bebas ke titik rendah semakin membuat perawakannya yang kurus tampak nelangsa di ranjang rumah sakit di Kota Soto itu.

 

Namun, tatapannya berangsur-angsur berbinar ketika saya yang tengah menyuapinya mulai mengajaknya mengobrol tentang pilkada di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Dengan penuh semangat, anak sulung saya ini memaparkan pendapatnya tentang para calon gubernur, bupati, atau walikota yang akan berkontestasi pada Pilkada Serentak 2024 ini.

 

Ia salut pada tiga orang calon gubernur yang semuanya adalah ibu-ibu, yaitu Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini. Bahkan, ia sempat menitipkan aspirasinya untuk mencoblos salah satu calon yang ia unggulkan pada hari pemilihan tanggal 27 November 2024. Rupanya sang ibu dianggap bisa mewakili aspirasi politiknya di pilgub dan pilkada kali ini, heuheuheu.

 

Tiga Srikandi calon Gubernur Jawa Timur (Sumber: KPU Jatim)


“Sabar ya, Mas. Insya Allah lima tahun ke depan sudah bisa mencoblos sendiri pilihanmu di TPS,” ujar saya menyemangatinya. Ia hanya memberikan senyum manisnya yang sudah beberapa hari ini hampir menghilang dari wajahnya. Saya semakin merasa tak tega untuk meninggalkannya, tetapi harus menguatkan hati demi menjalani tugas meliput pilkada di Surabaya keesokan harinya.

 

Meski baru berusia 14 tahun, anak laki-laki yang mondok di salah satu pesantren di Jombang itu memang memiliki minat besar tentang dunia politik. Saya tahu, si sulung menyukai obrolan tentang politik dan filsafat, tema yang mungkin dianggap berat bagi sebagian anak lainnya. Ia tampak antusias mengobrol hal-hal berbau politik tanpa takut atau ragu.

 

Saya yang tengah mendampinginya juga berusaha menimpali dengan antusiasme yang sama sehingga suasana hangat dan semangat kembali menguar di ruangan berbau karbol dan sering kali menaburkan aura sendu itu.

 

Saya menyadari bahwa kedekatan seorang ibu dengan anak laki-lakinya memiliki efek yang sangat besar di masa dewasanya. Dikutip dari kumparan.com, anak yang dekat dengan ibunya punya kecerdasan secara emosional, kuat secara emosional dan mandiri, pintar di bidang akademis, dapat mengendalikan perilaku, menghormati wanita, lebih sukses di masa depan, tingkatkan komunikasi, dan mencegah perilaku berisiko seperti kecanduan narkoba dan seks bebas.

 

Kami sebagai orangtua memang membiasakan untuk saling berdialog dan terbuka dalam segala hal, termasuk masalah politik. Semua itu kami anggap sebagai sebuah upaya pembelajaran untuk berdemokrasi dan mengeluarkan pendapat, termasuk konsekuensi atau tanggung jawab di dalamnya. Kemampuan mereka bernalar kritis dan berkomunikasi memang menjadi hal yang tidak bisa diremehkan dalam keseharian, terutama di zaman yang sudah serbadigital saat ini.

 

Pembelajaran ini kami anggap urgen karena sebagaimana disebutkan oleh Lachmi Deb Roy dalam bukunya Are You Over Parenting? Why Doing Everything Possible Harms Your Child, anak-anak memang perlu memiliki life skill yang penting, seperti problem solving, decision making, independence, creativity, critical thinking, self awareness, building interpersonal relationships, empathy, money management, leadership, dan time management.

 

Percaya atau tidak, semua hal tersebut sangat berperan penting dalam kehidupan mereka, apalagi jika mereka ingin terjun di dunia politik kelak.

 

Perempuan Indonesia dan Kebebasan Peran yang Ingin Diambil

 

Sebagai seorang perempuan yang lahir dan besar di Jakarta, pernah mengenyam pendidikan hingga pascasarjana, dan berkarier sebagai editor lebih dari 20 tahun, saya mungkin salah satu perempuan yang beruntung mendapatkan kesempatan itu. Meski kini telah berpindah dari Bogor ke Lamongan dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, tetapi ilmu, pengalaman, dan pencapaian yang telah diperoleh dapat saya tularkan kepada keluarga, khususnya kepada kedua buah hati saya.

 

Jujur saja, bagi saya tidak mudah untuk mengasuh dan mendidik anak laki-laki ketimbang anak perempuan di tengah lingkungan yang sebagian besar masih menganut patriarki garis keras. Saya yang lahir dan besar di keluarga yang cukup moderat melihat sendiri perbedaan gaya parenting, khususnya di lingkungan tempat tinggal saya saat ini.

 

Kesempatan yang diberikan kepada anak perempuan, misalnya dalam hal pendidikan masih belum equal atau sejajar dengan kesempatan bagi anak laki-laki. Meski tampak miris, tetapi fakta yang saya temukan ini memang masih membutuhkan waktu untuk suatu perubahan. Saya bertekad untuk mengikis mindset pembedaan tersebut, minimal pada anak-anak lelaki saya.


Jurnalis perempuan meliput kegiatan Pilkada 2024. (Sumber: Pribadi)


Saya cukup berbangga hati ketika mengetahui bahwa calon-calon pemimpin provinsi di tempat saya kini berada adalah tiga orang ibu yang notabene para perempuan. Hal ini benar-benar sebuah tonggak bersejarah karena pada akhirnya perempuan di wilayah ini mampu tampil dan berani menjadi sosok-sosok yang patut diperhitungkan untuk menjadi pemimpin.

 

Oleh karena itu, antusiasme yang saya rasakan juga terasa berbeda. Dunia politik, meskipun saya tidak berkecimpung di dalamnya, tetapi saya rasakan penting karena memberikan salah satu pintu untuk menjadikan kehidupan bermasyarakat dan bernegara menjadi lebih baik. Hal tersebut bergantung pada kualitas pemimpin yang dihasilkan dalam pilpres, pileg, pilgub, dan pilkada di negara ini.

 

Pemahaman stereotype yang menganggap bahwa politik cenderung kotor dan negatif harus diganti menjadi penting dan berdaya ubah untuk menjadikan masyarakat dan negara semakin maju dan hebat.

 

Saya juga merasa kembali beruntung ketika diikutsertakan untuk terlibat dan berkontribusi dalam hajatan Pilkada Serentak 2024 ini. Melalui peran baru sebagai penulis (buku) dan blogger yang telah saya tambahkan di samping sebagai sebagai ibu rumah tangga, saya diajak untuk meliput kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur. Beberapa di antaranya nanti akan saya ceritakan pada tulisan ini.


Para blogger perempuan turut serta mengekspose kegiatan terkait Pilkada Jatim 2024. (Sumber:Pribadi)
 

Para sahabat perempuan bloger dan influencer lain bahkan ada pula yang ikut terlibat secara langsung sebagai praktisi dalam proses pemilihan suara, seperti menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) atau menjadi pemantau.

 

Beberapa peran lain mungkin tidak kasat mata, tetapi saya yakin sekecil apa pun peran saya sebagai perempuan dalam Pilkada 2024 kali ini akan tetap memberikan pengaruh, minimal ketika saya dan orang yang membaca tulisan saya ikut mengambil peran sebagai pemilih yang cerdas dan menularkan semangat demokrasi di tengah keluarga atau lingkungan sekitarnya.

 

Memotret Perempuan dalam Pilkada di Jawa Timur yang Beragam dan Berdaya

 

Saya turut menyaksikan sendiri antusiasme masyarakat dan kemeriahan pesta demokrasi di beberapa tempat di Lamongan dan Kota Surabaya. Melalui hal tersebut saya menyadari bahwa ternyata banyak sekali peran yang kini sudah mulai diambil oleh kaum perempuan di dalam hajatan politik lima tahunan di negeri ini.

 

Beberapa sahabat perempuan juga ikut terlibat menjadi petugas, bahkan ketua KPPS di tempat tinggalnya. Contohnya, Munasyarah yang juga aktivis literasi di Desa Pucangro, Lamongan dan Wiwid Wadmira di kawasan Rungkut, Surabaya. Mereka tentu memiliki peran yang sangat signifikan saat pemilihan suara. Mereka dan para petugas KPPS lainnya bertanggung jawab atas kelancaran proses dan kesiapan logistik di TPS sehingga proses pemilihan suara itu dapat berjalan tanpa halangan dan hambatan.


Kaum perempuan ikut terlibat dalam proses pemilihan di TPS. (Sumber: Pribadi)


Mereka bahkan harus merelakan waktunya sebagai ibu rumah tangga yang tentu juga memiliki tanggung jawab mengasuh anak-anak mereka. Namun, mereka tampak enjoy dan happy melakukan persiapan dan pelaksanaan pesta demokrasi di daerah mereka sehingga tak salah apabila slogan yang digaungkan pada Pilkada 2024 ini adalah #pilkadajatimsenengbareng.

 

Di tempat lain, rekan-rekan perempuan jurnalis atau wartawan dan bloger juga antusias saat dilibatkan dalam peliputan berita-berita mengenai progres persiapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur. Sebagian dari kami bahkan harus rela melakukan perjalanan antarkota untuk meliput berita atau informasi terkini berkaitan dengan perkembangan tersebut hingga larut malam.

 

Ketika meliput acara yang diadakan oleh KPU Jawa Timur, saya menyaksikan banyak staf perempuan di Data Center yang sibuk wira-wiri mempersiapkan data atau kelengkapan untuk memperlancar acara dan kegiatan di KPU Jatim tersebut. Totalitas dan profesionalisme yang mereka tunjukkan patut diacungi jempol.

 

Saya juga cukup bungah ketika mendapati ada panelis perempuan meskipun jumlahnya masih belum berimbang dengan panelis laki-laki, dalam debat Pilgub Jatim 2024. Mereka berasal dari kalangan akademisi yang tentu saja memiliki kapasitas mumpuni dalam bidang keilmuan yang mereka geluti. Saya yakin ini adalah langkah maju menuju pintu yang lebih terbuka bagi kaum akademisi perempuan dalam hajatan pilkada di masa-masa selanjutnya.

 

Dalam acara debat pilgub dan pilwagub yang disiarkan secara live oleh TV nasional, saya dan masyarakat Jawa Timur juga menjadi saksi betapa besar kecerdasan, keberanian, dan kemampuan yang dimiliki oleh tiga orang Srikandi calon gubernur Jawa Timur dalam ikhtiar menyelesaikan segala problematika di daerah Jawa Timur, khususnya dalam rentang lima tahun ke depan.

 

Tidak hanya dalam pilgub, para perempuan juga ikut serta dalam kontestasi di Pilkada Jatim 2024. (Sumber: Kompaspedia.kompas.id)


Kalaupun tidak terlibat dalam hal-hal tersebut, saya juga melihat di dusun-dusun atau desa yang antusias untuk memilih dan mencoblos calon-calon yang mereka dukung dengan penuh semangat. Di beberapa tempat, seperti di Pasar Tradisional Made, Lamongan, saya juga turut mendengarkan mereka berdiskusi atau berdialog atau sekadar mengobrol santai tentang calon-calon gubernur, bupati, atau wali kota beserta para wakilnya.

 

Track record atau kiprah mereka tak luput menjadi tema atau bahan yang mereka bicarakan. Saya dapat menilai bahwa sebagian dari mereka telah memiliki kepekaan dan kecerdasan untuk mengarahkan suara atau pilihan mereka. Kita akan melihat sejauh mana peran mereka sebagai pemilih di pilkada ini dari hasil perolehan suara yang secara final akan diumumkan oleh pihak KPU Jatim setelah nanti proses penghitungan suara Pilkada Serentak Jatim 2024 ini selesai.

 

Pilkada Serentak 2024 dan Pendidikan Politik Perempuan Masa Depan

 

Ya, beberapa contoh itu merupakan sebuah bukti bahwa banyak sekali hal yang dilakukan oleh para pemilih perempuan dalam event atau kegiatan pemilihan kepala daerah dan pemilihan gubernur Jawa Timur. Secara pribadi saya memandang fenomena ini sebagai suatu bentuk hal yang positif karena terlepas dari siapa pun nanti yang akan memimpin Jawa Timur, perempuan sudah mulai menyadari peran mereka di dalam dunia politik di negeri ini.

 

Kekuatan kaum perempuan memang sudah tidak bisa dianggap remeh karena mereka memiliki kuantitas yang cukup signifikan dalam mengarahkan suara pemilih di suatu wilayah. Kita bisa menyaksikan bahwa suara perempuan secara statistik memiliki jumlah yang hampir sama besar dengan jumlah pemilih laki-laki.

 

Oleh karena itu, dunia politik di Jawa Timur tentu tidak terlepas pula dari warna yang diberikan oleh suara dari kaum perempuan di wilayah ini. Pemilih yang terdaftar di Indonesia berjumlah 204,1 juta orang dengan 102,58 juta pemilih perempuan dan 102,21 juta pemilih laki-laki. Adapun di wilayah Jawa Timur sendiri pemilih perempuan berjumlah 15.907.282 orang dan pemilih laki-laki berjumlah 15.495.556 orang.

 

Sumber: KPU RI dan dataindonesia.id


Namun, perempuan jelas bukan sekadar kuantitas suara, mereka juga punya daya. Pemahaman politik yang baik diperoleh melalui akses pendidikan dan informasi yang mereka dapatkan. Semakin tinggi kesempatan mendapat akses tersebut, semakin berkembang pula dinamika politik tanah air yang bisa diwarnai oleh sentuhan kaum perempuan.


Tahapan dan jadwal Pilkada Serentak 2024 (Sumber: KPU Jatim)

 

Menjelang Hari Ibu tanggal 22 Desember 2024, yang bertepatan dengan masa-masa menanti pemimpin Jatim lima tahun ke depan, kita mungkin perlu merefleksikan diri kembali seberapa besar peran kaum ibu atau perempuan dalam dunia politik tanah air. Sejarah Hari Ibu yang berawal dari Kongres Perempuan Indonesia tahun 1928 di Yogyakarta sejatinya merupakan bentuk penghormatan terhadap peran dan perjuangan kaum perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan serta membangun bangsa.

 

Ya, sebagai seorang anak, kita semua tentu tidak menjadikan momen Hari Ibu sebagai sebuah momen perayaan atau seremoni belaka. Namun lebih dari itu, peringatan Hari Ibu juga bertujuan mendorong masyarakat dan para stakeholder di negeri ini untuk mengakui dan mendukung peran penting yang perempuan miliki di berbagai sektor pembangunan, termasuk di bidang politik, pendidikan, sosial, dan budaya.

 

Perempuan dalam Pilgub dan Pilkada 2024 di Jawa Timur adalah sebuah keunikan sekaligus bukti dan langkah yang luar biasa tentang bangkitnya kaum perempuan dalam peta politik regional maupun nasional. Tak heran jika Jawa Timur kali ini dijadikan tuan rumah dalam Election Visit Program (EVP) 2024 yang diadakan oleh KPU RI dan diikuti oleh 36 delegasi dari berbagai negara.




Potret keunikan Jatim yang memiliki kandidat calon gubernur dan bupati atau walikota perempuan terbanyak di Jawa dan pemilih terbesar di Indonesia memang layak mendapat sorotan dan apresiasi yang positif. Hal tersebut menandakan peran perempuan yang tidak bisa dipandang sebelah mata karena memiliki kekuatan yang cukup besar.

 

Perempuan Makhluk Paling Berdaya, Pemilik Kelembutan Luar Biasa

 

Guyonan di media sosial yang kerap mengatakan bahwa “perempuan adalah ras terkuat di muka bumi” sering kali membuat suami dan anak-anak saya ikut mengamini. Mereka mengakui bahwa banyak hal yang justru bisa dilakukan hanya oleh kaum perempuan dalam satu waktu bersamaan (multitasking). Namun saya selalu menekankan pada keluarga bahwa sejatinya perempuan dan laki-laki harus saling melengkapi.


Oleh sebab itulah, saya menanamkan bahwa laki-laki dan perempuan dengan kodratnya masing-masing hendaknya harus saling bekerja sama demi kemaslahatan bersama dan kehidupan yang lebih baik bagi masa depan. Apa yang telah ditampilkan oleh kaum perempuan dalam Pilkada Serentak 2024, khususnya di Jawa Timur bukan untuk sekadar menunjukkan atau pembuktian atas kehebatan kaum perempuan. Akan tetapi, lebih cenderung untuk menunjukan sumbangsih dan memberikan peran yang sama besar kepada kaum perempuan dalam kehidupan berpolitik dan bernegara. Mereka dapat memilih peran bagi diri mereka sendiri, termasuk untuk menjadi seorang pemimpin yang menginspirasi.


Tahukah Teman, ternyata KPU Jatim tidak hanya mempersiapkan hajatan pilgub dan pilkada serentak 2024 saja lho. KPU Jatim juga diramaikan dengan acara Election Visit Program (EVP) di Hotel JW Marriott Surabaya, Jalan Embong Malang Nomor 85-89, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya. Yups, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) secara resmi membuka Election Visit Program (EVP) Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh KPU RI di mana KPU Jatim pada tahun ini dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut.


Delegasi dari 36 negara peserta EVP berfoto bersama pada saat closing ceremony. (Sumber: Dok. Pribadi


KPU Jatim dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan karena Jawa Timur dianggap memiliki keunikan yang tidak dimiiki provinsi lain di Indonesia, di antaranya memiliki jumlah pemilih terbanyak se-Indonesia, proses pendataan pemilih di pedesaan, perkotaan hingga kepulauan yang beragam,  dan memiliki calon gubernur yang kesemuanya adalah perempuan.

 

Seremoni pembukaan Election Visit Program (EVP) yang dilaksanakan di Hotel JW Marriott Surabaya, Jalan Embong Malang Nomor 85-89, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, Senin, 25 November 2024 berlangsung sangat meriah. Perwakilan dari 36 negara tampak sangat antusias dan siap mengikuti rangkaian kegiatan Election Visit Program (EVP) Pilkada Serentak Tahun 2024 di Surabaya yang akan berlangsung selama tiga hari, 25-27 November 2024.

 

Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi merasa terhormat karena KPU Provinsi Jawa Timur mendapatkan kepercayaan sebagai tuan rumah Indonesia Election Visit Program tahun 2024. Menurut Aang, program ini merupakan kehormatan besar untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran penyelenggaraan Pemilu dengan melibatkan perwakilan dari negara-negara lain.

 

Ketua KPU Mochammad Afifuddin berharap para peserta dari perwakilan negara sahabat bisa menikmati program yang difokuskan di Surabaya dan Sidoarjo tersebut. Afif berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 bisa menjadi pembelajaran bagi para peserta, dan para peserta bisa memberikan masukan atas apa yang didapat saat melakukan pantauan.

 

 

Kesan Mendalam, Kehangatan Warga Terekam dalam Ingatan

 

Kegiatan yang diikuti oleh peserta atau delegasi dari 36 negara pada Election Visit Program (EVP) Pilkada Serentak Tahun 2024 cukup beragam. Hal tersebut diungkapkan oleh anggota KPU Jatim, Nur Salam di Hotel JW Marriot pada Selasa, 26 November 2024.


Pada hari Selasa itu pula, para peserta Election Visit Program (EVP)-Simultaneous Regional Elections 2024 diajak untuk meninjau kesiapan Tempat Pemilihan Suara (TPS) di Surabaya, khususnya di TPS 06 dan TPS 07 Ketandan Lama Gg. 1, Genteng, Surabaya.


Peserta EVP meninjau persiapan pilgub dan pilkada di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya. (Sumber: IG KPU_Jatim)

 

Alasan TPS yang berada di wilayah Ketandan tersebut dipilih untuk dikunjungi oleh para peserta karena TPS tersebut memiliki simbol-simbol budaya dan menampilkan foto para pahlawan sebagai pengingat bahwa Surabaya adalah Kota Pahlawan. Hal ini merupakan suatu keunikan dan menarik minat layaknya sebuah tempat wisata sejarah.

 

Para peserta Election Visit Program (EVP)-Simultaneous Regional Elections 2024 selanjutnya juga diajak mengunjungi beberapa ikon khas di Kota Surabaya, di antaranya Museum Sepuluh November, Tugu Pahlawan, dan Monumen Suro Boyo.

 

Nah, keesokan harinya, Rabu, 27 November 2024 atau pada hari pencoblosan di Pilkada Serentak 2024, para peserta Election Visit Program (EVP)-Simultaneous Regional Elections 2024 diajak berkeliling dan memantau proses pemungutan dan penghitungan suara ke sejumlah TPS di Surabaya dan Sidoarjo. Mereka sangat antusias dan mengapresiasi proses demokrasi di Provinsi Jawa Timur yang berjalan cukup baik dan lancar.


Antusiasme peserta EVP saat berkeliling ke tempat-tempat ikonik di Surabaya. (Sumber: KPU_Jatim)


Tak lupa mereka juga mengunjungi Data Center KPU Jatim yang berada di rooftop atau Lt. 23 Hotel Double Tree, Jl. Tunjungan Nomor 12, Genteng, Surabaya. Kegiatan yang diantarkan oleh Mas Juno, penyiar berita di salah satu televisi nasional, berlangsung santai tetapi serius karena dari tempat inilah pemantauan hasil penghitungan suara di seluruh TPS melalui aplikasi Sirekap dan pelayanan aduan jika ada masalah di lapangan diterima melalui helpdesk dapat disaksikan secara langsung.

 

Para delegasi, termasuk NGO, dari 36 negara peserta Election Visit Program (EVP)-Simultaneous Regional Elections 2024 sangat antusias dan memberi apresiasi yang sangat tinggi pada rakyat Indonesia, khususnya di Jawa Timur yang telah mengikuti proses pilgub & pilkada 2024 dengan lancar dan sukses.


Para delegasi saling belajar dan berdialog mengenai pelaksanaan pilkada 2024. (Sumber: IG KPU_Jatim)
 

Apresiasi Para Delegasi Election Visit Program (EVP)-Simultaneous Regional Elections 2024

 

Pada Rabu malam harinya tanggal 27 November 2024, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim), Aang Kunaifi menutup secara resmi rangkaian Election Visit Program (EVP) Pilkada Serentak Tahun 2024. Penutupan digelar dengan meriah di JW Marriott Hotel Surabaya, Jalan Embong Malang Nomor 85-89, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya,.


 Aang mengapresiasi peserta yang mengikuti seluruh rangkaian EVP dengan sangat antusias mulai tanggal 25 - 26 November 2024. Aang juga menyampaikan terima kasih kepada para peserta dari 36 negara sahabat atas kunjungannya ke Indonesia. Ia menyebut, EVP merupakan wujud nyata dari diplomasi demokrasi yang mempererat hubungan antarbangsa.


Para perwakilan delegasi memberikan apresiasi positif pada masyarakat Indonesia dan pelaksanaan pilkada 2024. (Sumber: IG KPU_Jatim)


Dalam closing ceremony tersebut beberapa perwakilan negara peserta, di antaranya dari Republik Fiji, Afrika Selatan, Uzbekistan, Australia, dan Denmark memberikan kesan atau testimoni terkait kegiatan yang telah mereka ikuti. Hampir seluruh peserta merasakan sambutan yang penuh keramahan dan kehangatan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia. Mereka pun dapat menikmati kekayaan budaya, termasuk dalam rangkaian acara opening dan closing ceremony Election Visit Program (EVP). Beberapa peserta bahkan ikut menari gembira alias joget heboh saat musik penutup acara mengiringi penyanyi membawakan lagu Rungkad. Seru, hangat, dan berkesan!

Cuaca Lamongan yang mendung dan sebagian sudah gerimis di hari Selasa, 26 November 2024 ternyata tak menyurutkan langkahku untuk segera menuju Surabaya. Anakku si Sulung yang tengah tergeletak di Rumah Sakit karena menderita DBD, terpaksa aku titipkan pada keluarga dekat. Sebenarnya aku gak tega, tapi kukuatkan hatiku untuk melakukan perjalanan. Semua itu aku lakukan sebagai upaya untuk ikut menyukseskan hajatan pilgub dan pilkada di Jawa Timur. Ya, aku termasuk salah satu blogger yang turut diundang KPU Jatim untuk meliput progres yang dicapai oleh KPU Jatim dalam mempersiapkan dan mendukung hajatan lima tahunan ini.


Anggota KPU Jatim, Bapak Nur Salam memberikan penjelasan terkait kesiapan KPU Jatim dalam Pilkada Serentak 2024 (Sumber: IG KPU_Jatim)

Untungnya, si Sulung sangat antusias dan justru mendukung bundanya untuk berangkat. Kami memang sering berdialog dan diskusi tentang apa saja, termasuk dunia politik meski usianya baru beranjak 14 tahun. Ia ingin tahu hal-hal yang aku dapatkan dalam kegiatan liputanku kali ini. Perjalananku memang sudah mendekati hari pencoblosan suara sehingga kesiapan yang dimiliki KPU Jatim sangat perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Mereka pasti sudah tak sabar dan sangat antusias, terlebih lagi banyak teman yang turut serta berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini dan mengambil peran sebagai anggota KPPS di daerah.


Setelah tiba di Surabaya, aku langsung menuju ruangan Data Center yang berlokasi di lantai 23 Hotel DoubleTree, Jalan Tunjungan Nomor 12, Genteng, Surabaya. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) menggelar Konferensi Pers Terkait Kesiapan Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pilkada Serentak Tahun 2024. Konferensi pers dilaksanakan di Hotel DoubleTree, Jalan Tunjungan nomor 12, Genteng, Surabaya. Suasana antusias dan exited dari seluruh peserta yang hadir memberikan nuansa semangat sehingga wilayah Surabaya yang diguyur hujan lebat dan terlihat dari puncak gedung tempat kami berada tidak membuat kami surut.


Suasana Konferensi Pers Tentang Kesiapan KPU Jatim dalam Pilkada Serentak 2024. (Sumber: Dok. Pribadi)

Nah, pada kesempatan bertemu insan media inilah, anggota KPU Jatim, Eka Wisnu Wardhana menjelaskan bahwa malam sebelum coblosan, 100 persen TPS di seluruh wilayah Jawa Timur telah terbentuk. Selain itu, KPU Jatim menargetkan di malam yang sama juga distribusi logistik telah tuntas diterima oleh KPPS sehingga pada 27 November 2024 pagi sudah sangat siap untuk melaksanakan proses pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak Tahun 2024. Yyeaeeayy, jadi deh kita nyoblos. Kebayang deh teman-teman KPPS di daerah sibuknya kayak apa mempersiapkan segala keperluan pesta demokrasi di seluruh wilayah Jawa Timur.

 

Data Center dan Sirekap Siap Mendampingi Warga Jatim

 

Sebelumnya, pada hari Senin, 25 November 2024, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) meluncurkan Data Center Pilkada Serentak Tahun 2024. Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi menjelaskan bahwa Data Center yang diluncurkan pada hari ini adalah untuk memonitor aktivitas pelaksanaan Pilkada serentak di 38 kabupaten/kota di Jatim. Aang juga menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan pusat data di Data Center ini bertujuan untuk mempermudah akses informasi dan penanganan cepat jika terjadi permasalahan di TPS. Data Center merupakan upaya dari pihak KPU dalam mempersiapkan pusat data untuk mempermudah akses informasi dan penanganan cepat jika terjadi permasalahan di TPS.


Suasana di Data Center KPU Jatim di Lt 23 Hotel Double Tree, Surabaya. (Sumber: IG KPU_Jatim)


Wah, aku makin kagum dengan persiapan yang sungguh-sunguh dilakukan oleh KPU Jatim ini. Data Center yang saat ini aku saksikan sendiri aktivitasnya telah siap sepenuhnya pada H-1 menjelang pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. Hardware maupun software perangkat juga telah di-install dan lengkap untuk digunakan.


Data Center KPU Jatim telah dibuka mulai tanggal 25 November hingga 1 Desember 2024 dan memiliki pemandangan 360˚ sehingga tampak suasana Kota Surabaya dari atas karena berlokasi di rooftop lantai 23 Hotel DoubleTree, Jalan Tunjungan, Kota Surabaya. Data Center ini berfungsi sebagai pusat pemantauan, pusat helpdesk, sumber data serta informasi sekaligus ruang media komunikasi. Data Center ini.


Suasana di rooftop Hotel Double Tree, Surabaya, tempat bertugasnya para operator Data Center KPU Jatim. (Sumber: Dok. Pribadi)


Aku terkesan dengan pernyataan Insan Qoriawan, selaku Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jatim yang menyampaikan bahwa ide dasar pembentukan Data Center ini adalah sebagai upaya maksimal dari pihaknya untuk menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Data Center dijadikan sebagai pusat pemantauan hasil perhitungan suara di seluruh TPS di Jawa Timur.


Gak main-main, pihak KPU Jatim sudah menyiapkan 20 tenaga operator dan menyiapkan pusat bantuan atau helpdesk dalam melayani kendala teknis selama proses pemungutan suara. Ada 12 petugas yang siap membantu pada bagian helpdesk. Apabila ada kekurangan surat suara, kelebihan surat suara, atau permasalahan lain, misalnya, maka tim operator dari KPU Jatim di Data Center akan langsung berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.


Melalui Data Center ini semua kebutuhan terkait pemilihan kepala daerah, termasuk masalah ketidaktahuan pemilih dan proses perhitungan suara dapat ter-update secara akurat melalui aplikasi Sirekap. Pada hari ini pula, pihak Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) sendiri juga telah menggelar Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Sirekap Pilkada Serentak Tahun 2024 kepada KPU kabupaten/kota, tim pasangan calon, partai politik, dan stakeholder lainnya. Sosialisasi dilaksanakan di Hotel DoubleTree, Jalan Tunjungan nomor 12, Genteng, Surabaya, Senin, 25 November 2024.


Tampilan aplikasi Sirekap untuk mendukung Pilkada Serentak 2024. (Sumber: IG KPU_Jatim)


Anggota KPU Jatim, Eka Wisnu Wardhana dalam sambutannya menjelaskan, alat bantu Sirekap merupakan perwujudan tahapan guna memperoleh hasil penghitungan yang jujur, terbuka, efektif, dan akuntabel pada Pilkada Serentak. Wisnu memastikan, Sirekap yang digunakan pada Pilkada serentak 2024 telah dilakukan penyempurnaan, baik dari sisi teknologi, kemampuan, kapasitas, maupun akses kemudahan bagi pengguna.


Tuh, benar kan, pada Pilgub dan Pilkada jatim kali ini pihak KPU memang semakin berkomitmen dan berkreativitas sehingga pengalamanku mengikuti kegiatan yang diadakan oleh KPU Jatim juga semakin antusias karena banyak sekali keunikannya. Semoga pemilu meriah dan lancar sehingga teman pemilih yang turut mencoblos pada Pilgub Jatim Seneng Bareng bisa terwujud.


Saat ini Indonesia telah resmi memiliki layanan kereta cepat yang bernama Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kereta ini konon diklaim sebagai kereta tercepat se-Asia Tenggara dengan kecepatan 350 kilometer (km) per jam. Kebayang dong cepatnya, whoosh … laksana angin. 


Kereta cepat Whoosh, solusi perjalanan menyenangkan (Sumber: detik.com)

Asyiknya nih, perjalanan Jakarta-Bandung jadi hanya memakan waktu sekitar 45 menit saja. Makanya tepatlah kereta ini diberi nama Whoosh sebagai gambaran dari cepatnya operasional dan (ternyata) juga menjadi singkatan dari Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat. Unik dan keren ya?!


Kita juga pasti sudah tahu bahwa setelah melalui proses dan lika-liku pembangunan yang memakan waktu kurang lebih tujuh tahun, KCJB yang dioperasikan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini akhirnya diresmikan pada 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta Timur oleh presiden kala itu, Joko Widodo.


Kereta dan Dua Dekade Perjalanan Penuh Drama


“Jika boleh memilih, aku mau naik kereta aja, Bunda. Aku males naik mobil karena macet dan lama. Aku sering mual kalau naik bus karena sering ngerem ndat-ndut gitu. Naik kereta lebih mbois, enjoy, dan cepat. Semua kendaraan malah disuruh berhenti kalau kereta mau lewat. Mantap kan?” ujar Bumi, anak bungsuku yang berusia 12 tahun pada suatu hari.


Hal yang senada juga dinyatakan oleh Rumi, kakaknya. Kedua anakku memang fans kereta garis keras. Tak peduli apa pun jenis dan bentuknya, lokal maupun antarkota, apa pun kategori kelasnya, kereta adalah moda transportasi yang pertama akan mereka pilih jika ingin traveling ke suatu tempat. 


Sedemikian tergila-gilanya Bumi dengan kereta, ia bahkan hapal hampir segala jenis dan tipe kereta. Ia juga memiliki akun Instagram yang isinya gambar kendaraan-kendaraan besar, termasuk kereta hasil coretan tangannya. Ia tak mau melewatkan kesempatan acap kali ada pameran yang berkaitan dengan kereta.


Gambar kereta di Instagram Bumi (Sumber: @pensilbumi)


Saya sendiri pun termasuk pengguna yang cukup loyal dan punya banyak memori dengan kereta. Hal ini karena saya pernah melaju ketika masih tinggal di Depok dan bekerja di Bogor. Kereta saat itu memang belum seaman dan senyaman sekarang. Tetapi saya tak punya pilihan lain karena harus mengejar waktu ke kantor dan memiliki kesempatan bisa tidur di perjalanan, itu pun jika kebagian kursi.


Perjalanan dua jam berangkat yang dimulai setelah Shalat Subuh dan berulang kembali dua jam saat menjelang azan magrib membuat saya betul-betul merindukan istirahat atau tidur. Di keretalah saya bisa tetirah sejenak dan di sana pula saya mulai berempati pada penumpang lain sesama komuter yang ketiduran di kereta. Saking lelapnya tidur, mereka tak lagi peduli perubahan bentuk wajahnya yang sudah full make-up sejak berangkat dari rumah.


Hubungan saya dengan kereta saat itu memang masih sebatas benci dan rindu, belum benar-benar cinta tanpa syarat, eeaahhh. Saya sangat membutuhkannya, tetapi saya juga sering mendapat pengalaman luar biasa menakutkan ketika menumpanginya. Bagaimana tidak, saya pernah mengalami beberapa kali kecopetan, mendapat pelecehan seksual, bahkan hampir menyabung nyawa ketika berhadapan dengan pelajar yang tawuran di dalam kereta.


Tentu saja peristiwa-peristiwa ini terjadi sebelum PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) melakukan revolusi besar-besaran di masa kepemimpinan Bapak Ignasius Jonas. Kereta yang kumuh dan umpel-umpelan kayak di film-film India, perlahan tapi pasti berubah menjadi semakin bersih, tertib, dan terasa nyaman. Saya salut sama kinerja Pak Jonas dan timnya yang bikin wajah perkeretaan di Indonesia bikin makin semringah.



Tapi ternyata kereta biasa itu masih belumlah cukup, Temans. Banyak yang merindukan moda kereta yang bisa lebih sat set, terutama setelah semakin banyak orang yang ingin mudik atau memiliki hobi wisata dan traveling, apalagi yang pernah menyaksikan Shinkansen di Jepang. Yups, Negeri Sakura itu memang merupakan pelopor pertama kereta cepat di dunia. Kita pun jadi ketularan ingin memiliki kereta yang bisa secepat angin seperti Shinkansen itu.


Jepang dan Perjalanan Historis Kereta Cepat Shinkansen


Jepang bisa dibilang suhu alias pakar kereta cepat di dunia. Bagaimana tidak? Proyek kereta cepat di Jepang sudah mulai digagas pada dekade 1930-an  di mana Jepang pada masa itu sedang berada dalam periode Restorasi Meiji. Periode tersebut menjadikan negeri matahari terbit itu berusaha memajukan industri dan infrastruktur dalam negeri, termasuk pembangunan jalur rel kereta api.


Akan tetapi, akses Tokyo ke wilayah garis depan terputus pada 1930 akhir sehingga Jepang memutuskan untuk membangun jarak antarrel dengan ukuran standar untuk mempersingkat waktu tempuh antara Tokyo dan Osaka. Jalur itu diberi nama “Shinkansen” yang juga merujuk pada nama kereta cepatnya.


Sempat mangkrak saat memasuki arena Perang Dunia II dan mengalami kekalahan cukup telak, maka pada dekade 1950-an Jepang berupaya untuk membangun kembali negaranya. Salah satu proyek yang menjadi fokus utamanya adalah melanjutkan pembangunan jalur kereta Shinkansen dari Tokyo menuju Osaka sebagai upaya percepatan ekonominya. Akhirnya pada 1 Oktober 1964, dilansir dari Japan Rail Pass, Jepang meluncurkan kereta cepat Shinkansen pertamanya yang diberi nama Hikari serta menandai dimulainya Shinkansen.


Tokyo-Osaka Nozomi Shinkansen (Sumber: railpass-japan.com)

Setelah sukses dengan Shinkansen pertamanya, pada 1975 Jepang meluncurkan Shinkansen keduanya yang diberi nama Sanyo Shinkansen. Sepuluh tahun berselang, Jepang meluncurkan Shinkansen bernama Green Class yang lebih cenderung menawarkan pengalaman bagi penumpangnya karena menawarkan kelas utama atau first class.


Tak butuh waktu lama, pada 1992 Jepang kembali memperkenalkan Nozomi Trains. Nozomi merupakan Shinkansen series 300. Nozomi berjalan di lajur Tokaido dan lajur Shanyo Shinkansen. Nozomi saat ini adalah kereta tercepat di Jepang. Pada 1997, lahirlah Akita Nagano Shinkansen yang merupakan kereta cepat mini yang dibangun untuk memaksimalkan jalur sempit antarrel (narrow-gauge) di Jepang yang biasanya dipakai oleh kereta non-Shinkansen.


Selanjutnya ada Hokkaido Shinkansen yang diluncurkan pada 2016 di mana kereta cepat ini unik karena menghubungkan terowongan bawah laut yang diberi nama Terowongan Seikan. Terowongan tersebut menghubungkan Hokkaido dengan Pulau Honshu. Pokok’e untuk urusan perkeretaan, Jepang memang terkenal ahli di bidangnya.


Whoosh yang Memacu Adrenalin dan Dopamin Sekaligus


Nah, bagaimana dengan perjalanan kereta cepat yang ada di Indonesia hingga kini menjadi yang pertama di Asia Tenggara? Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung ini sebenarnya sudah digagas sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2011. Studi kelayakan kereta ini sempat dikerjakan pemerintah Indonesia dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), dengan pertimbangan dua rute. Ekspektasi pendanaan di rute Jakarta-Surabaya sempat mencapai Rp 100 triliun, sementara perkiraan nilai awal proyek di rute Jakarta-Bandung sepanjang 150 km sebesar Rp 67 triliun.



Namun, Cina masuk sebagai tandingan Jepang yang akhirnya dipilih oleh pemerintah untuk mengerjakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Konstruksi proyek tersebut berjalan dengan 60 persen saham dimiliki konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN, dan sisanya dipegang pemerintah Cina, melalui China Railway International Co. Ltd.


Kerja sama antara Indonesia dan China kemudian dipertegas dengan pendirian PT KCIC selaku konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 16 Oktober 2015. Ketetapan itu berdasarkan akta No. 86 yang memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) dalam Surat No. AHU-2461647 AH.01.01.11 Tahun 2015 tertanggal 20 Oktober 2015. 


Pada 2016, setahun setelah KCIC dibentuk, proyek KCJB ditetapkan sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.


Kemenhub juga menerbitkan izin pembangunan KCJB sepanjang 142,3 kilometer. Ketika itu, Presiden Joko Widodo melaksanakan peletakan batu pertama atau ground breaking di Kebun Teh Mandalasari, Maswati, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.


Kenyamanan kereta cepat Whoosh jadi moda idaman (Dok. antara.com)


Pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung semakin dikebut pada 2018. Hal itu ditandai dengan penandatangan kontrak kerja sama dengan Cars Dardela Joint Operation (CDJO) selaku pengawas konstruksi. Selain itu, terdapat perjanjian pemanfaatan lahan Stasiun Halim dan trase KCJB. Sempat molor lantaran pandemi Covid-19, pada 2021, pemerintah Indonesia menggenjot pengerjaan proyek tersebut hingga pada 20 April 2022 dilaksanakan pemasangan rel pertama di kawasan Tegalluar, kemudian breakthrough Tunnel 2 yang menandai tembusnya seluruh tunnel proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (13 tunnel) di 17 Juni 2022.


Nah, pada 2023, PKCIC telah memulai uji coba gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dalam proses uji coba itu, penumpang tidak perlu membayar dan setiap harinya terdapat 4 jadwal keberangkatan, khusus untuk masyarakat yang tinggal di pinggiran jalur. Saat ini, kereta cepat Whoosh sudah dapat dinikmati oleh masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dengan rute Jakarta – Bandung. Tentu saja hal ini menimbulkan euforia yang luar biasa di kalangan masyarakat. Mereka penasaran untuk menjajal Whoosh si ular besi yang super cepat.


Kabarnya, kereta cepat juga akan dapat dinikmati oleh masyarakat yang akan melakukan perjalanan rute Jakarta – Surabaya. Eittss, tapi … sabar dulu ya. Untuk saat ini kita cobain Whoosh yang rute Halim – Tegalluar aja dulu deh.


Whoosh bikin perjalanan maknyus. (Sumber: tempo.co)


Dari Benci dan Rindu Bisa Menjadi Klangenan Buat Aku dan Kamu


Saat masih proses uji coba kereta cepat Whoosh, banyak yang bertanya-tanya tentang cara pemesanan tiket dan apa aja yang bisa dinikmati ketika traveling. Terus terang saat itu saya cuma bisa sekadar penasaran dan belum bisa ikut menikmati keriuhan itu karena saya saat ini tinggal di Jawa Timur. Antrean pemesanan tiket dan antusiasme calon penumpang bikin saya mundur. Lha kok gitu?


Lha iya dong, saya belum punya alasan dan kemudahan untuk melakukan perjalanan dengan kereta cepat Whoosh itu. Sebagaimana saya dulu yang benci, tapi rindu dengan kereta api, sekarang saya pun masih diliputi kerinduan menjelajah kota-kota, terutama yang dilewati jalur kereta cepat Whoosh. 


Akan tetapi, belakangan ada yang bikin gelora untuk mencoba si ular besi yang super cepat itu makin meronta-ronta. Apalagi kalau bukan BRI yang mlemeri saya untuk menggunakan kemudahan BRImo saat memesan tiket Whoosh, si kereta cepat itu.


Rasanya tak mungkin kali ini saya bisa bertahan dari godaan yang bertubi-tubi ini. Apalagi BRI tengah kembali menghadirkan BRImo FSTVL 2024 untuk seluruh nasabah Tabungan BRI pengguna Super Apps BRImo dimulai dari 1 Oktober 2024-31 Maret 2025. Jelas ini sangat berat untuk dilewatkan karena promo ini sangat menggiurkan dengan #BerlimpahHadiah dan segala keuntungannya.



#BRImoFSTVL merupakan sebuah program loyalti yang dipersembahkan kepada seluruh nasabah Tabungan BRI. Program Undian Berhadiah adalah Program loyalti yang diberikan kepada seluruh pengguna Tabungan BRI dalam bentuk undian berhadiah yang bersumber dari setiap rata-rata saldo dan nominal BRI Poin yang dimiliki nasabah selama periode program.


Program Direct Gift (Redeem BRIPoin) adalah Program loyalti yang diberikan kepada seluruh nasabah Tabungan BRI (BritAma dan Simpedes), pengguna e-banking (BRImo, Qlola Internet Banking, dan ATM), Kartu Debit dan Kartu Kredit BRI akan mendapatkan reward dalam bentuk BRIPoin atas setiap transaksi yang dilakukan.


Pakai BRImo serbauntung, serbamudah (Sumber: Pribadi)


Memangnya saya sudah punya rekening dan memakai aplikasi #BRImo di smartphone? Haddeeuuhh, ya itu mah sudah jelas punya dooong. Gini hari gak punya rekening di BRI yang banknya ada di hampir seluruh pelosok Nusantara? Jangan ya, Dek yaaa! Kalau gak punya, bagaimana kita bisa ikutan BRImo FSTVL? Heuheuheu


BRI bikin saya makin semangat karena apresiasi serta pengalaman akan diberikan kepada seluruh nasabah yang terus meningkatkan saldo serta memperbanyak transaksi menggunakan #BRImo, Kartu Debit, dan Kartu Kredit BRI. Saya yakin siapa pun tidak akan sanggup menahan keseruannya.



Ya, memang semenggiurkan itu karena kita bisa meraih 100.000 hadiah langsung di BRImo FSTVL dan juga kesempatan memenangkan hadiah undian BMW 520i M Sport, Hyundai Creta Alpha, dan kendaraan bermotor Vespa Primavera! Wooow, keren banget kaaan? Sssttt, jangan lewatkan juga hadiah mingguan yang ada di Friday Deals! Dijamin bakalan bikin happy juga.


Nah, ini dia yang terpenting, Temans. Perbanyak nabung di BRI agar kesehatan finasialmu makin terjaga dan tingkatkan terus transaksimu di BRImo FSTVL melalui #BRImoMudahSerbaBisa agar bisa ikutan BRImo FSTVL 2024. Salah satunya pakai BRImo saat kamu mau memesan tiket kereta cepat Whoosh. Jika kamu pikir itu bakalan susah, mungkin kamu harus cobain sendiri pakai aplikasi BRImo ini deh. Caranya? Yuk ikutin langkah-langkah yang sudah aku praktikkan berikut ini.


7 Cara Mudah Pesan Tiket Kereta Whoosh Pakai Aplikasi BRImo


Dikutip dari www.portal.dephub.go.id, Menhub pernah mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang menjadikan Whoosh sebagai tujuan wisata. Mereka banyak yang ingin merasakan naik Whoosh. Begitu tiba di Jakarta, mereka langsung menjajal LRT yang terkoneksi dengan Whoosh, lalu menikmati wisata kuliner, kemudian balik kembali pada hari yang sama. Bahkan ada pula warga dari Malaysia juga turut antusias menjajal Whoosh dengan mendarat di Kertajati, lalu menginap semalam di Bandung, naik Whoosh ke Jakarta, kemudian kembali lagi ke Malaysia.


Tuh kan, warga negeri jiran saja bisa seantusias itu. Kita juga tentu gak mau ketinggalan dong. Eh, tapi gak usah khawatir bakal ribet atau lama, langsung ambil handphone kamu dan segera pesan tiket kereta Whoosh lewat BRImo. Begini langkah-langkahnya:


Langkah ke-1:

Tunda dulu pesanan makananmu lewat babang kurir, hehehe. Biar gak lupa, segera download BRImo sekarang juga jika kamu belum punya! Kamu bisa dapatkan Super Apps BRImo di Google Play Store atau di App Store.




Langkah ke-2:

Nah, setelah punya aplikasi BRImo, jangan kamu pandangin aja meski tampilannya memang secantik itu. Segera log in dan lihat fitur-fitur yang terpampang nyata di dalamnya.





 
 

Langkah ke-3:

Klik fitur lifestyle yang bergambar tas seperti berikut ini. Jangan klik yang lain, kecuali jika kamu kehabisan kuota dan pengen isi ulang dulu, hehehehe.





 

Langkah ke-4:

Klik fitur Whoosh secepatnya agar tidak segera kehabisan tiketnya. Jika ingin berselancar untuk transaksi yang lainnya, nanti kamu tinggal balik lagi dengan mudah.




Langkah ke-5:

Cari dan pesan tiket yang kita inginkan, dan lanjut dengan isi data pribadi serta kelengkapannya. 




Langkah ke-6:

Pilih tempat duduk sesuai keinginan, tapi jika masih tersedia ya, Gaes. Makanya jangan kelamaan mikirnya. Buruan pesan sekarang juga supaya bisa bebas memilih.



Langkah ke-7:

Cari fitur pembayaran dan itu bisa langsung dipotong dari saldo tabungan BRI kita. Jadi gak perlu ke mana-mana, Gaes. Sesimpel itu .... Klik Bayar, konfirmasi transaksi, dan selesai deh. Lanjut makan seblak pesananmu udah boleh kok. Iya, beneran semudah itu.




Selanjutnya kita bisa segera siapin tas atau koper untuk menikmati traveling naik Whoosh. Kamu pasti gak sabar untuk segera menikmati pengalaman luar biasa yang sudah menanti di sana. Dengan meningkatkan transaksi melalui BRImo, kesempatan mendapat beragam hadiah dari BRImo FSTVL juga makin terbuka. 

Whoosh ... BRImo FSTVL, aku dataaang!!! Kamu mau ikut juga kaaan???



Catatan: 

Ndat ndut: maju lalu berhenti mendadak 

Mbois: keren

Klangenan: hobi