Tampilkan postingan dengan label laptop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label laptop. Tampilkan semua postingan

 “The currency of blogging is authenticity and trust.” 

–Jason Calacanis–

 

Blogging adalah dunia untuk berbagi, menyebarkan energi positif, dan mengawetkan ide serta pengalaman. (Sumber: Pribadi)

Tepat di tahun 2015, perjalanan itu dimulai. Sebuah perjalanan yang tak pernah aku sangka akan sampai di titik ini, di tahun 2025 saat ini. Boleh dong jika aku curhat dan kasih selamat untuk diriku sendiri yang belum mengangkat bendera putih dalam dunia blogging ini.


Tahun 2015 itu, semua terasa buram dan suram bagiku. Aku merasa gamang karena begitu banyak persoalan pribadi yang belum teratasi. Aku sama sekali belum selesai dengan diri sendiri akibat trauma masa lalu yang bertubi-tubi. Salut untuk PakSu yang sabar menghadapiku. Kondisi sebagai editor freelance, setelah resign dari tempat bekerja di sebuah Penerbit Buku yang sudah dijalani hampir satu dasawarsa, ditambah menangani dua balita yang sedang-aktif-aktifnya, juga membuat kondisi fisik dan mental terasa begitu menekan. Aku pernah hampir menyerah!


Menulis untuk Mengobati dan Berbagi


Aku ingat betul, aku kecebur di dunia blogging karena menyaksikan keasyikan suami yang bisa menuangkan ide, ulasan, bahkan “sambat” di blognya. Ya, ia memang lebih dulu berkecimpung dalam blogging jauh sebelum aku ikut terjun di blogosphere. Dari dunia blogging,ia bisa bertemu dengan banyak sahabat, bahkan ada yang awet hingga sekarang. Aku mengungkapkan ingin menulis di blog juga dan merayunya untuk membuatkan blog pribadi untukku. Saat itu, suami membuatkan blog gratisan di blogspot karena tentu saja lebih karena pertimbangan kondisi finansial yang belum stabil.


Selama periode 2015-2017, blogging bagiku saat itu hanya sekadar wadah untuk meluapkan rasa hati, meski belum tentu isinya sambat. Postingan blogku juga sangat jarang disambangi akibat kelelahan. Namun demikian, memang ada semacam katarsis setelah menulis, terlebih jika kondisiku mulai luang dari kesibukan editing buku. Aku butuh menulis “sesuatu” yang temanya berbeda dari buku yang telah aku sunting. Di sinilah aku mulai mempelajari dunia blogging sedikit demi sedikit. 


Ketika aku membuka kembali postingan saat awal-awal, ada rasa miris sekaligus bikin ngikik, “Kok bisa-bisanya aku nulis kayak gini?” Tulisan tentang rasa rindu pada Mama yang baru beberapa tahun berpulang menjadi blogpost pertama yang entah mengapa kemudian terasa lega di dada, lega di hati, dan lega di pikiran. 


Periode 2017-2020 adalah masa adaptasi dengan lingkungan baru karena saat itu kami pindah dari Kota Bogor yang sejuk ke Kota Lamongan yang sering panas kenthang-kenthang. Bahkan tahun pertama kepindahan, kami isi dengan bolak-balik rumah sakit akibat duo Xi, anak kami, yang tidak tahan terhadap kondisi cuaca ini. Lagi-lagi kondisi fisik yang selalu aku jadikan kambing hitam karena memang hal ini pula, plus ada kondisi sosiokultural, yang membuat kami sering ambruk, aku bahkan mengalami keguguran di tahun 2019.


Adaptasi cuaca dan lingkungan sempat membuat Xi ragil dirawat di rumah sakit. (Sumber: Pribadi)


Barulah di tahun 2020, aku mulai sedikit intens menulis di blog meski prestasi itu masih tetap berada di bawah rata-rata. Aku mulai berusaha meski tertatih untuk rajin mengunggah tulisan di blog. Aku memang suka menulis, tetapi sering kali tulisan itu tetap awet berada di laptopku karena fokus pada pekerjaan sebagai editor. Aku baru ingat untuk mengunggah ketika suami mengingatkan atau saat ada lomba yang menarik minat.


Jika melihat blog teman-teman yang demikian aktif, memang semangat mengunggah tulisan di blog kembali meronta-ronta. Tetapi bagaimanapun aku memang harus mengukur kemampuan fisik yang kadang sulit diajak kompromi. Hal baiknya adalah ketika kedua putraku semakin tumbuh besar, kesibukanku mendampingi tumbuh kembang dan mengurus rumah tangga juga semakin berkurang. 


Blogging Membuka Networking dan Cuan Mulai Terpancing


Dalam periode 2021 hingga 2025 ini, semangat ngeblog aku rasakan memang agak meningkat. Ada beberapa momen yang membuatku bahkan bisa meraih rezeki sebagai juara lomba blog, di antaranya: Pemenang 10 Tercepat Lomba Blog Exabytes 2021, Pemenang 16 Tulisan Terbaik Fun Writing JNEws Online Spesial HUT JNE 2022, Pemenang 20 Favorit Lomba Blog BRI Digital 2023, Juara 2 Lomba Blog Mendukung Inner Strength Anak di Biskuat Academy 2022, Juara 1 VIO Optical SEO Blog Contest 2023, dan puncaknya … Juara 1 Lomba Karya Tulis Jurnalistik KPU Jatim 2024 di mana aku diganjar hadiah 14 juta rupiah. Jika sudah begini, rasanya aku makin berat untuk berhenti ngeblog sih.


Menyaksikan kecanggihan dan performa laptop terbaik dunia dalam event Media Roadshow ASUS di Surabaya. (Sumber: Pribadi)


Dibanding rekan-rekan blogger yang lain, prestasi ini memang belum apa-apa dan aku pun bukanlah siapa-siapa. Pernah ada celetukan yang menyangka artikel itu dibuatkan oleh suamiku. Tentu saja aku tidak sakit hati, malah mungkin merasa hal tersebut wajar terlontar akibat jarangnya aku meng-update postingan blogku. 


Bisa jadi ada faktor tertentu yang membuat aku bisa mendapat rezeki tersebut meski di belakang layar tidak banyak yang tahu aku gedubrakan dengan upaya yang luar biasa. Setelah aku pelajari, ada suatu hal yang mungkin selama ini jarang aku sadari dan menjadi “sesuatu” bagi pembaca blogku. Aku menguliknya hingga dapat kupaparkan seperti berikut ini


1. Menulis dengan hati dan niat beramal jariah


Menulis dengan hati sering kali diartikan menulis sesuai hati nurani. Ini selalu aku lakukan, terutama ketika menulis tentang sesuatu yang aku sukai dan alami sendiri. Otentisitas dan postingan blog ini akan terasa sangat menyentuh pembaca dan membuat hal positif menyebar dengan alami atau natural karena tanpa sengaja akan relate dengan pembacanya. 


Tulisan yang organik sering kali menyentuh dan di sinilah peluang amal jariah bisa kita dapatkan. Tulisan kita mungkin bisa menginspirasi beberapa pembaca dan mengikuti jalan kebaikan itu. Pembaca juga akan mempercayai apa yang kita tulis dan mereka akan percaya pada kita. Dari sinilah integritas blog kita terbangun. Ketika pembaca blog kita (klien) sudah merasakan integritas itu, mereka akan mempercayakan apa pun, termasuk cuan, heuheuheu.


2. Berbagi dan mengawetkan hal positif 


Seorang blogger yang terbilang sukses, Liz Strauss pernah mengatakan bahwa "internet tidak memiliki penghapus". Dari pernyataannya menyiratkan bahwa kita harus menyadari apa pun yang kita publish secara daring (online), termasuk di blog. Anak, cucu, pasangan, teman, atau bahkan musuh kita akan melihat apa yang sering kita tulis. Oleh karena itu, kita harus berbicara kebenaran di mana kepala dan hati bisa saling terkoneksi. Ketika kita menulis dengan penuh integritas, kita takperlu khawatir kata-kata yang kita tulis akan menyerang balik.


3. Perbanyak teman dan sahabat


Salah satu hal yang aku lihat dari interaksi antara suamiku dengan para blogger adalah kebaikan, ketulusan, dan persahabatan yang tak lekang oleh waktu. Sering kali aku melihat mereka layaknya saudara yang ketika berkunjung ke suatu daerah, mereka akan menyambut dan menjamu dengan hangat. Sesuatu yang tentu saja melahirkan kuatnya silaturahim dan kebahagiaan.


Ketika aku sudah terbawa arus ke dalam dunia blogging, aku juga berkesempatan memiliki interaksi yang hangat dengan para blogger yang sebagian besar memang sudah mengenal suamiku. Kami sering sekadar meet up, khususnya dengan blogger wilayah Jawa Timur, bertukar info lomba hingga berbagi job liputan, salah satunya dengan ASUS Indonesia. ASUS memang sangat mendukung komunitas blogger di Indonesia dengan banyak menyelenggarakan event, baik daring (online) maupun luring (offline) sejak tahun 2015. Beberapa kali aku ikut serta dalam event tersebut dan menjadi momen-momen terbaik dan terindah dalam kehidupanku.


Dapat teman dan dapat ilmu bersama ASUS? Tentu saja aku mau. (Sumber: Pribadi)


Pengalaman ini sering aku tuangkan dalam postingan blog karena terasa istimewa dan unik. Selain mendapat cuan, aku berkesempatan menyaksikan dari dekat kecanggihan dan performa laptop ASUS yang bikin aku terkagum-kagum. Ndilalah, aku merasa bangga karena dari blogging ini aku juga sempat merasakan dapat cuan dari ASUS yang mempercayakan produknya menjadi content dalam blogku. 


4. Gunakan perangkat untuk ngeblog yang andal


Nah, hal yang satu ini amat sangat tidak bisa diremehkan. Sejak tahun 2021, blog andalanku sudah beralih menjadi Top Level Domain (TLD) yang berbayar dan punya konsekuensi harus lebih rajin lagi menulis agar peringkatnya naik dan menghasilkan sesuatu. Pikiranku saat itu adalah minimal kembali modal, bahkan bisa lebih buat jajan.


Tapi semua itu memang tidak mudah. Beberapa kali kejadian, tulisan yang akan aku unggah hilang akibat keteledoran (lupa menyimpan) atau laptop yang kehabisan daya, bahkan overheating. Urrgghhh, potensi cuan di depan mata langsung menguap. Sejauh ini laptop ASUS-lah yang tidak mengecewakan dan mendampingiku dalam beberapa event lomba blog sehingga lancar dan meraih rezeki yang luar biasa, alhamdulillah.  


Setelah sering ikut event launching produk baru laptop ASUS, mulai dari laptop untuk gaming, laptop consumer AI Series hingga laptop PC desktop bisnis, aku makin paham mengapa laptop ASUS sering kali terpilih sebagai brand top dunia. Mulai dari tampilan yang keren, body yang tangguh, performa yang mumpuni, teknologi yang terkini, bahkan hingga hal sederhana tapi sangat penting, seperti urusan baterai dan nge-charge yang kerap bikin aku ketar-ketir. 

 

Salah satu laptop dari ASUS yang menawarkan fitur teknologi fast charging atau pengisian daya cepat sehingga memungkinkan kita tetap produktif tanpa harus bergantung pada charger dalam waktu lama adalah Asus Zenbook A14. Urgensi fitur fast charging dalam dunia kerja dan pendidikan memang makin dibutuhkan. Aku menjadi bukti bahwa urusan nge-charge laptop bukan sesuatu yang dianggap remeh. Apalagi buat para profesional yang mobilitasnya tinggi, mahasiswa atau blogger kayak aku yang jadwalnya padat, atau traveler yang laptopnya harus siap sedia di mana pun berada. 


Laptop Asus Zenbook A14 yang punya fitur fast charging. (Sumber: Asus Indonesia)



Efektivitas fitur fast charging pada Asus Zenbook A14 dimungkinkan karena memiliki keunggulan teknologi pengisian cepat dan daya tahan baterai, antara lain sebagai berikut. 

- Teknologi fast charging yang dilengkapi dengan adaptor daya USB-C berkapasitas 65W sehingga dapat mengisi daya hingga 50% hanya dalam waktu sekitar 30 menit aja.


- Daya tahan baterai yang optimal hingga lebih dari 10 jam dalam penggunaan normal dengan kapasitas baterai 48WHrs dan efisiensi daya dari prosesor Snapdragon X Series.


- Dukungan USB-C Power Delivery yang memungkinkan kita mengisi daya laptop dengan berbagai jenis adaptor USB-C yang mendukung standar Power Delivery.


- Penggunaan daya yang efisien berkat arsitektur ARM yang diadopsi oleh prosesor Snapdragon X Series sehingga konsumsi daya laptop bisa lebih hemat dibandingkan laptop berbasis x86. 


- Keamanan pengisian daya dan kemudahan pengisian daya dalam perjalanan karena Asus Zenbook A14 dilengkapi berbagai mekanisme perlindungan, termasuk perlindungan terhadap arus berlebih, lonjakan daya, dan panas berlebih. Fitur fast charging pada Asus Zenbook A14 juga memberikan keuntungan sangat besar karena adaptornya lebih ringan dan fleksibel. 


- Performa konsisten tanpa overheating karena fitur fast charging Asus Zenbook A14 dirancang dengan sistem pendingin efisien untuk menjaga suhu tetap stabil saat mengisi daya. Dengan teknologi ini, kita tidak perlu khawatir akan overheating yang dapat berdampak pada kinerja laptop.


Jika aku mencari laptop yang dapat diandalkan untuk pekerjaan, ngeblog, atau hiburan dengan fitur fast charging terbaik, ya gak pakai ragu-ragu lagi dong. Jelas Asus Zenbook A14 pilihan yang patut dipertimbangkan.


Blogger; upaya menjadi inspirator yang tidak boleh berhenti belajar


Pengalaman sepuluh tahun ngeblog, membuatku berpikir akankah dunia blogging akan tergerus dengan masifnya dunia influencer media sosial, khususnya yang berbasis audiovisual dan teknologi AI (Artificial Intelligent) sebagaimana yang menjadi kekhawatiran belakangan ini? Kalau aku sih optimis bisa tetap eksis, nggak tahu kalau Mas Anang, heuheuheu. Dunia kepenulisan adalah dunia kreatif yang sebenarnya sulit tergantikan. Oleh karena itulah, blogger tidak disarankan untuk berhenti atau mandeg untuk belajar. 


Berhasil masuk 50 besar dalam SCENE 2024 dan masih terus belajar. (Sumber: Pribadi)


Bahkan ASUS pun mengajarkan padaku bahwa jika ingin mengikuti perkembangan teknologi, atau malah menjadi pemimpin di dunia teknologi, ASUS tak pernah berhenti untuk berinovasi dengan membuat teknologi terbaru dan terdepan. Jika aku sebagai blogger mau belajar dari ASUS yang memiliki performa luar biasa, maka blogging tidak hanya sekadar menjadi wadah healing, tetapi juga bikin hati semriwing karena cuan kian gemerincing.



Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan Gandjel Rel.




Pada Minggu, 17 Maret 2024 bertempat di Hotel Sheraton Surabaya, saya bersama para blogger Surabaya lainnya mendapat keberuntungan mengikuti acara ROG Media Gathering Roadshow 2024 di mana ASUS kembali merilis dan memperkenalkan laptop gaming yang gahar seri terbaru di tahun 2024 bagi para gamers, animator, editor, atau para konten kreator lainnya. 


Laptop ROG Zephyrus G Series Super Canggih dan Stylish dari ASUS (Foto: Dok. Pribadi)

ASUS memang sudah menggelar launching tiga seri laptop terbarunya di tahun ini pada Kamis, 14 Maret 2024 di Jakarta. Tiga seri tersebut adalah ROG Zephyrus G Series yang dirancang untuk para pengguna yang mengutamakan kecanggihan performa sekaligus tampilan yang stylish, TUF Gaming Series bagi para gamer pemula, dan ROG Strix Series bagi para gamer yang sudah mumpuni atau pemain e-sport. Kecanggihan semua laptop dari ASUS tersebut sudah diakui dunia, bahkan yang terbaru ini telah dilengkapi dengan teknologi AI (Artificial Intelligence).


Mengapa ASUS memakai teknologi AI pada semua seri terbaru ini? Yups, CPU package generasi terbaru pada tiga seri laptop ini memang telah dirancang secara khusus oleh ASUS untuk mendukung pemrosesan AI dengan hadirnya Neural Processing Unit (NPU). Teknologi AI inilah yang membuatnya mampu mendongkrak performa laptop hingga dua kali lipat dan kini memang tengah hype di kalangan masyarakat. 


Perkembangan Teknologi Laptop Gaming pada ASUS


Acara ROG Media Gathering Roadshow 2024 sore itu dibuka oleh Nadia Sefia selaku Public Relation of ASUS Indonesia. Perempuan enerjik dan ramah ini memperkenalkan tiga seri laptop yang baru dirilis oleh ASUS. 


Tiga laptop yang sudah siap kami gunakan pun sudah berada di lokasi acara untuk dicoba satu per satu yang membuat para peserta makin antusias meski tengah berpuasa. Kak Nadia kemudian menjelaskan spek yang dimiliki masing-masing laptop beserta kecanggihannya dengan sangat detail.


Nadia Sefia menjelaskan kecanggihan laptop gaming terbaru 2024 dari ASUS. (Dok. Pribadi)

Muhammad Firman selaku Head of Public Relation of ASUS Indonesia melanjutkan dengan menjelaskan perkembangan atau perjalanan laptop gaming ASUS dari waktu ke waktu. Perjalanan laptop gaming ASUS dimulai tahun 2006 dengan meluncurkan ROG (Republic of Gamers) untuk pertama kali. Mulai saat itulah brand baru laptop khusus gaming tersebut semakin berkembang pesat. 


Diawali pada Juli 2006, motherboard gaming pertama bernama Crosshair diluncurkan dan di Desember 2007, produk notebook terbaru dari jajaran ROG diluncurkan, yaitu ASUS ROG G1/G2 Series. Pada Oktober 2009, produk notebook 3D pertama di dunia, yakni ASUS ROG G51J 3D diluncurkan. 


Pada Juni 2010, produk grafik card tercepat di dunia, yaitu the dual 5870 Ares diluncurkan. Pada Maret 2017, produk notebook ASUS ROG GX800 yang menggunakan dua kartu grafis GTX1080 diluncurkan.


Bapak Muhammad Firman, Head of Public Relation ASUS Indonesia. (Foto: Dok. Pribadi)

Saat ini, di tengah perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence), ASUS meluncurkan enam laptop gaming terbaru yang paling tipis, paling ringan, dan sudah berteknologi AI. Enam laptop gaming yang baru rilis di tahun 2024 ini di-support oleh hardware generasi baru, mulai dari CPU Intel® Core™ Ultra Series dan AMD Ryzen™ 8000 Series serta GPU NVIDIA GeForce RTX™ 40 Series. 


Hardware tersebut menjamin para penggunanya, baik para gamer, animator, konten kreator, atau pengguna lainnya tidak mengalami ngelag atau stuttering yang sering bikin kesal. Melalui perkembangan teknologi ini, ASUS ROG terus melakukan inovasi dan menyesuaikan dengan perubahan zaman.


Deretan Laptop Gaming ASUS ROG 


Sebagaimana Kak Nadia paparkan, dengan portabilitas dan teknologi pada laptop ASUS yang demikian canggih, maka ngegame bisa dilakukan di mana aja dan kapan aja. Hal itu tentu beralasan karena kecanggihan yang dibenamkan pada laptop gaming ini bukan main-main. 


Kita bisa melihatnya pada spek yang terdapat pada laptop TUF Gaming Series, ROG Strix Series, dan ROG Zephyrus G Series ini.


1. ROG Zephyrus G Series


ASUS mengeluarkan dua tipe pada jajaran ROG Zephyrus, yaitu ROG Zephyrus G14 (GU403) dan ROG Zephyrus G16 (GU603). Sebagai laptop yang punya performa dan gaya yang ciamik, ROG Zephyrus membawa pengalaman audio yang mewah. Efek audio yang muncul membuat sensasi yang semakin seru ketika game tengah dimainkan. 



Hal ini karena laptop tersebut sudah dibekali di dalamnya dengan 4-speaker (dual force woofer) system, 2 Tweeters serta AI noise-canceling technology. Jadi noise atau suara berisik yang gak penting sudah hilang apalagi setelah dibekali pula dengan Dolby Atmos, Hi-Res certification, dan Smart Amp Technology.


Adapun ROG Zephyrus G16 (GU603) merupakan pionir AI gaming laptop layar 16 inch tertipis dan teringan di dunia dengan bobot hanya 1,85 kg dan ketebalan 1,49 cm. Meski demikian, ROG Zephyrus G16 (GU603) tak kalah gahar karena dilengkapi dengan Intel® Core™ Ultra Processor dan chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 4080.


Nah, tampilan yang makin membuat saya terpukau adalah terdapat desain yang stylish pada body ROG Zephyrus berupa LED indikator eksklusif yang dinamai Slash Lighting. Tampilan desain ini bisa diatur lewat aplikasi Armoury Crate. Tampilannya keren karena penuh warna dan berkilau sehingga membuat penggunanya tampak keren dan mencolok. Siapa pun yang melihat dari luar pasti bisa menandai bahwa laptop ini memiliki kecanggihan yang spesial dan mewah.


ROG Zephyrus G14 dari ASUS ini menjadi laptop tertipis dan teringan di dunia. Laptop gaming ini memiliki layar hanya berukuran 14 inch, ketebalan 1,59 cm, dan bobot hanya 1,5 kg. Oleh karena ringan dan tipisnya, laptop ROG Zephyrus G14 ini bisa masuk backpack ukuran sedang dengan mudah sehingga mobilitas menjadi nyaman atau antiribet. Cocok banget buat mereka yang sangat mobile dan sekaligus membutuhkan portabilitas tinggi.


Eitsss, meskipun super ringan dan super tipis, daleman ROG Zephyrus G14 (GU403) super gahar karena memiliki prosesor AMD Ryzen™ 9 8945HS, sementara chip grafisnya mengusung NVIDIA® GeForce RTX™ 4050 Laptop GPU. 


Dengan performa ROG Zephyrus yang seperti ini, game kelas AAA alias kelas yang punya grafis sangat kompleks pun bisa dimainkan dengan “sat set” tanpa mengalami stuttering sedikit pun. Gak ada macet, gak ada putus-putus, apalagi sampai ngelag.


Kelebihan ROG Zephyrus G14 (GU403) dan ROG Zephyrus G16 (GU603) lainnya adalah keduanya merupakan laptop gaming OLED pertama di dunia dengan teknologi VRR (Variable Refresh Rate). Hal ini berkat NVIDIA G-SYNC® yang memungkinkan pengalaman bermain game yang mulus tanpa gangguan tearing atau stuttering


Sebagai pekerja kreatif, saya melihat bahwa laptop ROG Zephyrus ini juga merupakan laptop dengan performa mumpuni untuk pekerjaan-pekerjaan kreatif, seperti membuat animasi, editing, desain grafis, konten kreator, dan lain sebagainya. Teknologi pada ROG Zephyrus yang sudah dilengkapi dengan AI membuat pekerjaan semakin mudah dengan hasil yang tidak kaleng-kaleng.


Hal ini berkat NVIDIA® GeForce RTX™ 40 Series yang membuat device-nya mampu mengakselerasi pemrosesan encoding dan rendering pada aplikasi kreatif serta mendukung eksperimen Artificial Intelligence (AI). Hasilnya tentu lebih mantap dibandingkan laptop lainnya, baik di tampilan layar maupun pada hasil print (cetakan).


Spesifikasi ROG Zephyrus G14 (GU403)

 


Spesifikasi ROG Zephyrus G16 (GU603)

 


2. TUF Gaming Series


Bagi para gamer dan animator pemula, seperti halnya anak-anak saya, laptop AI gaming TUF Gaming rasanya cocok untuk lini mainstream seperti mereka. Para pengguna TUF Gaming juga banyak yang berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa karena sering digunakan untuk aktivitas komputasi dan tentu juga untuk kegiatan lain, seperti gaming, menonton film serta membuat konten.



TUF Gaming Series terdiri dari dua tipe, yaitu TUF Gaming A15 (FA507U) dan TUF Gaming F16 (FX607). Perbedaan keduanya terletak pada prosesor yang dibenamkan, TUF Gaming A15 (FA507U) menggunakan AMD Ryzen™ 9 8945H, sementara TUF Gaming F16 (FX607) menggunakan 13th Gen Intel® Core™ i7-13650HX. 


Seri TUF Gaming dari ASUS ini melakukan pemrosesan AI hingga 40% lebih tinggi sehingga ASUS mampu menghadirkan AI gaming laptop seperti yang sesungguhnya, bahkan bagi mereka yang main game mainstream sekalipun. Gambar yang ditampilkan sudah seperti real sebagaimana aslinya.


Tapi jangan memandang sepele karena meski digunakan oleh kebanyakan new comer, TUF Gaming merupakan seri laptop ASUS yang memiliki superior durability. Bukti ketangguhan laptop TUF Gaming dari ASUS ini adalah telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan US Military Grade MIL-STD-810H. MMM, gak banyak sih laptop di dunia yang bisa seperti ini. So, jika cuma sekadar berdesak-desakan di transportasi publik atau gak sengaja kebanting, laptop ini sih masih relatif aman dan tahan. Seperti aku yang kuat banget menghadapi kerasnya dunia, eh ….


Hal yang cukup menarik pula adalah bahwa salah satu dari dua bersaudara TUF Gaming ini, yaitu TUF Gaming A15 (FA507U) menjadi pionir AI gaming laptop yang harganya paling terjangkau di Indonesia. Nanti akan saya bocorkan harga semua laptop yang baru diluncurkan di 2024 ini. Sabar ya ….


Spesifikasi TUF Gaming A15 (FA507U)

 


3. ROG Strix Series


Pada event yang tepatnya diadakan di Singosari Room, Hotel Sheraton Surabaya, Kak Nadia dan Pak Firman dari ASUS Indonesia juga memperkenalkan ROG Strix Series yang memiliki dua tipe, yaitu ROG Strix dan ROG Strix SCAR. 



Seri ini, terutama ROG Strix SCAR 16 (G634), menyasar segmen pengguna khusus, seperti para hardcore gamers atau pemain e-sport. Aktivitas gaming mereka yang sebagian besar sudah profesional ini memang sangat berbeda dibanding gamers pada umumnya sehingga mereka membutuhkan spek laptop yang khusus dan punya performa paling mumpuni. 


Performa super canggih, bisa dibilang tanpa kompromi, untuk segmen pengguna khusus ini di-support oleh prosesor 13th Gen Intel® Core™ i9-13980HX Processor 2.2 GHz yang menghasilkan performa super kencang berkat 24 cores di dalamnya.


Selain prosesor gahar, ROG Strix Series juga memiliki chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 4070 Laptop GPU. Penggunaan yang extraordinary dari pengguna ROG Strix Series biasanya membuat laptop biasa menjadi panas. Namun tidak demikian dengan ROG Strix Series.


Kok bisa sih? Ya iya laaah. ROG Strix Series didukung sistem pendinginan yang juga extraordinary dengan heatsink lebar penuh yang mengelilingi motherboard untuk memaksimalkan jalur keluar udara panas. Tambahan tujuh heatpipe dan Conductonaut Extreme Liquid Metal membuat efek panas bisa terusir dari device secara maksimal. Main game yang seru dan selama apa pun akan tetap membuat laptop adem.


ROG Strix Series yang dihadirkan adalah ROG Strix G16 (G614), ROG Strix SCAR 18 (G834), dan ROG Strix SCAR 16 (G634) di mana perbedaan keduanya hanya pada ukuran layar saja. 


Harga ROG Zephyrus, TUF Gaming, dan ROG Strix Series 


Performa dan teknologi yang super canggih dan tampilan yang stylish menjadikan laptop ASUS menjadi pilihan banyak kalangan. Nah, kini yang menjadi pertanyaan adalah berapakah harga yang dibanderol untuk laptop ROG Zephyrus, TUF Gaming, dan ROG Strix Series keluaran terbaru di 2024 ini? 


Yes, berikut ini harga yang dirilis oleh ASUS Indonesia. Siapa tahu kalian siap untuk meminang laptop keren nan gahar ini.




Nah, bagaimana menurutmu? Apakah review ini membuat kamu makin penasaran dan pengen memilikinya? ROG Zephyrus, TUF Gaming, dan ROG Strix Series memang merupakan laptop yang mengutamakan teknologi terkini, terutama di zaman yang sudah menggunakan kecanggihan teknologi AI atau Artificial Intelligence. Kamu gak bakal ketinggalan dan bahkan menjadi yang terdepan.


ROG Zephyrus, TUF Gaming, dan ROG Strix Series memang bikin main game sekarang jadi bisa dimainkan kapan aja dan di mana aja. Setuju kaaan?


Ketika mulai menulis ini, kadang aku hampir menangis. Ini bukan edisi lebay, tapi edisi galau, meski nggak sampai nangis bombay sih. Perempuan memang ingin dimengerti. Kayaknya lagu lawas milik Ada Band itu cocok buat menggambarkan perasaanku saat ini. Bayangkan saja dulu deh! Ada seorang emak-emak mantan editor & jurnalis yang suka traveling plus modis ...