Bersama lebih seru memang ungkapan yang benar adanya. Itu juga yang saya rasakan saat bertemu para bloger Kompasiana Jawa Timur yang komunitasnya disebut Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jatim). Dari segi penamaan sudaha unik, dengan penggunaan kata cangkrukan yang dalam bahasa Jawa berarti kongko sambil ngobrol santai. Dugaan saya, istilah ini digunakan sebagai embel-embel nama komunitas salah satunya sebagai ikhtiar merawat bahasa Jawa yang terancam punah oleh gencarnya bahasa asing -- terutama pada Gen Z.
Cangkrukan Kompasianer Jatim seru denan sharing session di TP mall Surabaya |
Hari Senin, 3 Juni 2024 lalu saya berkesempatan berjumpa teman-teman Kompasianer Jatim dalam acara SolaRUV Blogger Gathering di Utomodeck, tak jauh dari Tunjungan Plaza (TP) mall. Wajarlah jika kemudian kami memutuskan bergeser ke food court TP begitu agenda utam selesai. Selain makan bareng, di lokasi kedua kami akan 'menanggap' dua bloger Jatim untuk bercerita.
Ada Septi Anggraeni, atau akrab dipanggul Mamalui, yang bercerita seputar perjalanan putranya, Luigi, sebagai atlet catur. Sedangkan Mbak Munasyaroh akan berkisah tentang pengalamannya ikut workshop SIBI (Sistem Informasi Perbukuan Indonesia) di Jakarta berkat mengirimkan sepenggal sinopsis saja. Keren banget kan?
Memang
Karena
Septi dan Mbak Muna sharing soal pengalaman mereka. |
Disebabkan
Untunglah
Dia bersyukur