Kamu pilih Belanja Online
(daring) di e-commerce atau
Belanja online lebih menguntungkan. (Gambar: pixabay) |
Gen Millennial dan Gen Z; Generasi yang Lengket dengan
Internet
Kedua generasi yang paling banyak menghabiskan waktunya untuk berinternet ini merupakan generasi yang menyukai kepraktisan dan hal-hal instan dalam segala hal, termasuk dalam berbelanja. Belanja Online atau daring melalui e-commerce dianggap menjadi salah satu solusi dan gaya hidup yang sangat memudahkan bagi generasi ini, terutama ketika pandemi yang berlangsung sejak awal tahun 2020 melanda dunia. Akan tetapi, apakah belanja online atau daring melalui e-commerce memang benar-benar menyenangkan dan memuaskan? Hal ini relatif dan tergantung pada pengalaman masing-masing individu.
Pandemi dan Internet; Solusi di Sela-sela Kondisi Ruwet
Internet
membuat isoman tak begitu menyiksa. (Dok pri) |
Selama hampir dua tahun, kami benar-benar merasakan bahwa
meski dampak pandemi begitu dahsyat, tetapi keberadaan internet sudah menjadi
salah satu jalan keluar yang memudahkan kehidupan masyarakat dunia.
Alasan Memilih Belanja Online (Daring) Ketimbang Offline (Luring)
Kini, ketika pandemi sudah mulai mereda, ketergantungan terhadap akses internet tampaknya tidak berkurang, bahkan
1. Fleksibilitas Waktu
Fleksibilitas waktu adalah hal yang sangat menguntungkan dalam Belanja Online. Sebagai pelanggan atau konsumen, kita bisa bertransaksi di e-commerce kapan saja. Bahkan banyak toko yang bersedia melayani hampir 24 jam. Beda halnya dengan toko offline yang memiliki batasan waktu buka toko dalam melayani pelanggan. Oleh karena itu, dengan fleksibilitas waktu buka toko online, maka kami pun bisa bertransaksi, bahkan di sela-sela aktivitas pekerjaan atau waktu sempit yang sedang kami hadapi.
2. Akses dan Kenyamanan
Untuk berbelanja secara daring, kita membutuhkan smartphone dan akses internet yang andal dan lancar. Jurnal.id memaparkan bahwa transaksi pada bisnis online berjalan sangat cepat. Konektivitas internet yang buruk walau dalam jangka waktu yang pendek pun akan berdampak besar. Pemilik toko online bisa rugi hingga jutaan rupiah karena konsumen bisa dengan mudah beralih mencari penjual lain yang mampu melayani lebih cepat. Oleh karena itu, akses Wifi Rumah seperti IndiHome sangat membantu kami untuk melancarkan transaksi belanja online di e-commerce.
Beda halnya dengan belanja offline yang membutuhkan upaya untuk mendatangi atau mengunjungi toko secara fisik. Dengan demikian, peluang untuk mengalami ketidaknyamanan karena kelelahan, cuaca yang tidak mendukung, tempatnya yang sulit untuk dicapai, atau belum lagi jika tokonya kurang nyaman akibat tampilannya kurang menarik atau minim infrastruktur yang dimiliki, maka hal itu bisa membuat mood atau suasana hati berubah dan berimbas pada pengalaman berbelanja yang kurang memuaskan.
3. Pembayaran
Sistem pembayaran dalam belanja online sering kali menggunakan sistem
Belanja offline
(luring) membutuhkan tempat fisik dan sistem transaksi tunai. (Dok pri) |
4. Harga
Berbelanja online lewat e-commerce memiliki harga beragam yang bisa kita pilih sesuai budget yang kita buat. Biasanya, kita bisa menyaring atau melakukan filter harga ketika berbelanja di e-commerce mulai dari harga tertinggi atau terendah. Dengan demikian, kita pun bisa mempertimbangkan dan memilih harga yang reasonable untuk barang yang akan kita beli.
Saat berbelanja di toko offline, kita sulit untuk memilih karena harga barang sudah dibandrol tanpa ada alternatif pilihan. Dengan demikian, kita harus benar-benar mempertimbangkan dengan matang pembelian tersebut. Jika kurang teliti, maka kita bisa saja terjebak oleh harga barang di toko itu yang tidak setara dengan kualitasnya.
5. Pilihan Toko dan Barang
Nah, ini adalah salah satu hal yang paling menyenangkan,
terutama bagi kaum hawa dalam berbelanja secara online di e-commerce, baik yang kami sebut si hijau, si oranye, atau si biru.
Begitu banyak dan beragam pilihan toko dan barang yang ditampilkan membuat kita
betah berlama-lama untuk memilih. Banyaknya tempat atau toko yang menjual suatu
produk juga memberi fleksibilitas dalam menentukan ongkos kirim yang akan kita
keluarkan. Adapun belanja secara offline tentu
memiliki keterbatasan karena tempat yang relatif hanya bisa dijangkau secara
fisik dan stok produk yang dimiliki juga terbatas.
Belanja offline
(luring) memiliki keterbatasan took dan barang. (Dok pri) |
6. Keamanan Bertransaksi
Belanja online memiliki
kemungkinan terjadinya transaksi yang berhasil atau gagal. Kesalahan atau
penipuan pun bisa saja dialami jika transaksi dilakukan oleh orang-orang yang
berniat jahat. Akan tetapi, beberapa e-commerce
kini sudah memiliki sistem untuk mencegah hal semacam ini terjadi dan memberi
garansi agar kerugian bisa
7. Jaminan Kepuasan
Kepuasan dalam berbelanja secara online adalah ketika proses transaksi pembelian, pembayaran, pengiriman, hingga barang yang dibeli telah sesuai dan telah sampai di tangan pelanggan. Jika seluruh proses tersebut sukses, maka tingkat kepuasan pelanggan menjadi jaminan bahwa kemungkinan besar akan melakukan belanja secara online kembali. Jaminan tersebut sangat penting karena sistem belanja online memang membutuhkan kepercayaan atau trust yang sangat tinggi. Adapun sistem belanja offline sangat simpel dan meski tetap sama-sama membutuhkan trust, tetapi tingkat kepercayaan yang dibangun sudah terbantu oleh kondisi fisik toko dan barang yang bisa dijangkau dan dilihat secara langsung oleh pelanggan.
8. Promo Pelanggan
Bentuk-bentuk promo yang ada pada pembelanjaan online amat banyak dan beragam. Hal tersebut disebabkan ketatnya persaingan dan upaya menarik hati pelanggan. Program pemberian diskon khusus, hadiah spesial, potongan atau gratis ongkir (ongkos kirim), atau pemberian cashback sering kali bisa kita dapatkan melalui pembelanjaan online di e-commerce. Pada toko offline, bentuk promo yang dilakukan tidak sebanyak yang bisa kita dapatkan sebagaimana toko online.
Belanja Tanpa Ribet dengan Akses Internet Tangguh
Meski kini lebih sering melakukan belanja online, kami masih tetap sesekali melakukan belanja offline. Hal ini kami lakukan ketika memiliki kebutuhan yang sangat mendesak, sekadar ingin refreshing, atau ketika tengah berada di sebuah wilayah yang meyediakan bahan-bahan, terutama makanan yang masih fresh, sulit didapatkan di tempat lain, hanya bisa menggunakan uang tunai, atau sulit jika dilakukan pengiriman dari luar daerah. Sensasi berbelanja secara offline memang memberikan sentuhan dan pengalaman yang berbeda dengan belanja online.
Seperti contohnya ketika kami membeli sepatu untuk kedua krucil yang kebetulan rusak secara bersamaan. Kami langsung meluncur ke toko dekat pasar kota yang kebetulan tempatnya adem plus pelayanannya pun ramah. Kedua krucil terlihat menikmati proses belanja dan merasa puas dengan pilihan mereka masing-masing. Sepatu yang akhirnya mereka beli pun dengan bangga bisa langsung mereka kenakan. Ini hanya salah satu contoh bahwa belanja di toko offline pun dalam beberapa hal masih bisa kami pertahankan.
Akan tetapi, tempat tinggal kami yang berada di kota kecil
memang tidak selalu bisa memenuhi hal-hal tertentu yang kami butuhkan. Alasan
itulah yang menyebabkan kami tetap lebih memilih belanja online ketimbang offline.
Saking seringnya berbelanja online,
Mas Kurir yang mengantarkan paket ke rumah sudah mengenal dengan baik keluarga
kami. Pengalaman belanja online bagi
kami terasa sangat memudahkan dan memberi kenyamanan tersendiri, bahkan bagi
keluarga kami yang masih membutuhkan proses adaptasi setelah lima tahun
berpindah dari kota besar di mana segala macam kebutuhan tadinya mudah
terpenuhi. Hal yang berbeda dengan kondisi kota kecil di daerah yang banyak
memiliki keterbatasan.
Internet
kencang mendukung aktivitas online lancar. (pexels.com) |
Salah satu kunci yang sangat penting untuk melancarkan segala macam aktivitas kami saat ini, termasuk belanja online tentu saja adanya akses Internetnya Indonesia yang harus bisa kami andalkan, seperti IndiHome sebagai produk milik Telkom Group. Dengan Wifi Rumah yang lancar dan kuat jaringannya, maka keribetan yang sering dialami akibat akses internet putus sambung akan dapat dihindari. Kemudahan dan kenyamanan pun bisa kami peroleh sehingga produkivitas dalam hidup pun semakin tinggi.
Jadi, apakah Anda akan pilih belanja online (daring) atau belanja offline (luring)?