Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Ini Tema dan Daftar Panelisnya

PEMILIHAN KEPALA daerah selalu menjadi ajang yang meriah dan dinanti-nantikan. Apalagi tahun ini pilkada akan dilakukan secara serentak tanggal 27 November 2024 di seluruh Indonesia. Warga Indonesia akan memilih bupati dan wakilnya, walikota dan wawali, dan terutama gubernur dan wagub yang diharapkan akan memajukan daerah masing-masing.


Aang Kunaifi, ketua KPU Jatim, saat berbicara dengan awak media seputar debat kedua Pilgub Jatim 2024

Tak terkecuali Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur yang tengah sibuk menyiapkan debat publik kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim yang akan digelar di Grand City Convention Center, Surabaya pada hari Minggu (3/11) sejak pukul 19.30 malam.


Tiga Srikandi Beradu Gagasan

Pilgub Jatim 2024 menjadi menarik salah satunya karena ketiga paslon yang berlaga semuanya adalah perempuan. Para srikandi yang akan berjuang untuk Jawa Timur adalah Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim sebagai paslon nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak pada nomor urut 2, dan Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta pada nomor urut 3.


Tema debat terbuka yang akan menguji visi, misi, dan program aksi para paslon adalah 'Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur'.


Tema utama ini kemudian dielaborasi ke dalam delapan subtema untuk menjajaki kepiawain para paslon dalam penguasaan tema dan terutama menyangkut kebijakan publik yang akan bersinggungan dengan hajat hidup warga Jatim.


"Ada delapan subtema yang menjadi bahasan dalam debat kedua," ujar Nur Salam yang merupakan Komisioner KPU Jatim Divisi Sosdiklih Parmas saat berbicara dalam media briefing di Grand City, Surabaya, Sabtu 2 November 2024.


Tema Debat dan Tujuh Panelis

Tema utama itu lantas diuraikan lagi dalam delapan subtema yang lebih spesifik. Tujuh panelis telah ditugaskan untuk merumuskan satu tema besar dan delapan subtema sebagai berikut.
  1. Budaya dan Birokrasi Modern
  2. Inovasi Tata Kelola Pemerintahan
  3. Pelayanan Publik Transparan, Inklusif dan Berkeadilan
  4. Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat
  5. Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation.
  6. Optimalisasi Kewenangan melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah
  7. Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman
  8. Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial


Siapakah yang telah ditunjuk sebagai panelis dalam debat kedua ini? Yang jelas, yang bertugas menguji para paslon lewat adu argumentasi dan rumusan tema berbeda dari debat pertama. Mereka adalah

  1. Prof Ir Agus Muhammad Hatta, ahli teknik fisika Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS); 
  2. Prof Dr H Abd Aziz Ahli Teknologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung;
  3. Prof Dr Hariyono, yang dikenal sebagai pakar sejarah politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang;
  4. Dr Aan Eko Widiarto, ahli Ilmu Perundangan-undangan dan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Brawijaya;
  5. Prof Dr Biyanto, ahli ilmu filsafat dan sosial keagamaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya;
  6. Sunan Fanani yang dikenal luas sebagai ahli Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya; dan
  7. Airlangga Pribadi Kusman, ahli politik dan tata kelola pemerintahan Dept. Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.


Tentang independensi para panelis, Nur Salam meyakinkan bahwa mereka telah dipilih dengan seletif menurut keahlian dan independensi. Mereka bahkan telah menandatangani pakta Integritas.


Aang Kunaifi dalam sesi wawancara bersama media menambahkan, "Selama tidak ada catatan formal bahwa panelis merupakan tim kampanye paslon tetentu, maka selama itu pula dianggap independen," kata Ketua KPU Jatim ini.  


Hanya 100 pendukung 

Nur Salam mengatakan bahwa dalam debat kedua ini masing-masing paslon hanya diperbolehkan membawa 100 pendukung untuk masuk ke arena debat. Ini berbeda dari debat perdana di Graha Unesa yang boleh didampingi 150 massa per paslon. Keterbatasan kapasitas tempatlah yang jadi pertimbangan.


"Terkait lokasi, maka pendukung dalam ini setiap paslon hanya boleh 100 [orang] sehingga total ada 300 pendukung dari tiga paslon," kata Salam.


Debat kedua Pilgub Jatim 2024 akan digelar di Grand City Convex, Minggu (3/11) pukul 19.30

Yang juga berbeda adalah kali ini KPU Jatim kali ini tidak mewajibkan para paslon untuk memakai busana tertentu. Jika pada debat pertama lalu mereka wajib memakai busana adat Jawa Timuran, debat pada Minggu 3 November kandidat dibebaskan dalam memilih pakaian.


Jika debat publik pertama Pilgub Jatim dilangsungkan di Graha Unesa dan berlangsung sangat meriah, maka debat etape kedua akan dihelat di Grand City Convention and Exhibition (Grand City Convex) pukul 19.30 WIB, Minggu (3/11). Event ini bisa ditonton masyarakat terbuka melalui siaran langsung di JTV, CNN Indonesia, dan terutama akun Youtube KPU Jatim.


Jangan lupa ya Lur, tanggal 27 November 2024 kita semua merapat ke TPS untuk memilih kandidat terbaik demi memajukan Jawa Timur tercinta. Ayo seneng bareng ramaikan Pilgub Jatim. Ga nyoblos, ga mbois!

0 comments:

Posting Komentar