The New Acer Iconia W510 Mengiringi Perjalanan Cinta Bunda
- By Bunda Xi
- On Mei 13, 2015
- No Comment
Ketika mulai
menulis ini, kadang aku hampir menangis. Ini bukan edisi lebay, tapi
edisi galau, meski nggak sampai nangis bombay sih. Perempuan memang ingin
dimengerti. Kayaknya lagu lawas milik Ada Band itu cocok buat menggambarkan
perasaanku saat ini. Bayangkan saja dulu deh! Ada seorang emak-emak mantan editor & jurnalis yang
suka traveling plus modis ...
;-) Sekarang dia harus melepaskan karirnya demi mengasuh duo batitanya,
seorang diri! (Nggak pakai asisten rumah tangga atau baby sitter
gitu). Kebayang dong bagaimana gaya jumpalitannya. Tetangga aja sampai kasih tepuk
tangan kok buat aksinya setiap hari. Entah apakah itu karena kasihan atau
karena kehebatannya. Mulai dari memandikan dua batita, menyiapkan sarapan,
belanja sayur-mayur, mencuci baju dan piring, menyetrika pakaian, menyapu dan
mengepel lantai, diselingi memberi ASI setiap 2-3 jam sekali, menemani
anak-anak bobo siang sambil istirahat, bermain sambil belajar, buatkan cemilan
dan saribuah, menulis buku atau editing, browsing internet untuk
cari data, diundang kajian atau acara pengajian di rumah teman, menemani suami
survei ke toko buku, makan malam bersama, dilanjutkan dengan menulis hingga
tengah malam, lalu baru tidur lelap. Pffuihh ... gaya hidup orang itu
memang berubah drastis! Yup, orang itu adalah aku!
Sejak menikah, aku memang sudah
berniat menjadi ibu rumah tangga yang total (seperti halnya ibuku). Sumpah, aku
ikhlas kok menjalaninya. Apalagi setelah lahir dua krucilku yang sangat luar biasa itu. Mereka
anak-anak yang cakep, pinter, lucu, imut-imut, dll dst dsb (ups, mulai
keluar lagi deh narsisnya, ha ha ha). Mereka adalah berlianku yang tak ternilai harganya.
Aku ingin membesarkan dan membimbing mereka dengan sentuhan kasih sayang
langsung dari tanganku sendiri. Demi mereka aku rela melakukan apa saja. Ehm ehm cequik cequik ....
Nah, sejak mengundurkan diri
dari kantor tempatku bekerja dulu, maka ruangan kerjaku yang sekarang sangat
luas (tentu saja karena satu rumah full). Job description plus
jam kerja juga ada 'penyesuaian' meski tidak tercantum dalam peraturan Depnakertrans,
he he he. Gaji? Cinta dari suami dan
anak-anakku tentunya menjadi kompensasinya. But, I really
enjoy to be a mother ;-)
Berhubung
kedua anakku berada dalam masa emas alias golden age, aku nggak
setengah-setengah memberi mereka ruang yang cukup besar untuk berekspresi dan
bereksperimen. Teraya repotnya menjadi pemandu mereka. Tingkah anak-anak itu
sangat aktif dan tak jarang menimbulkan kelucuan dan melahirkan ide-ide atau gagasan
untuk ditulis. Maklum, naluri sebagai penulis tak pernah bisa ditutupi, he he he. Tapi
bagaimana caranya? Gadget yang dipakai tak mampu menopang keberadaanku
saat ini. Wajar dong bila daku merasa gundah gulana?
Biar pun keseharianku di rumah
bersama anak-anakku, tapi rasanya tak cukup waktu 24 jam dalam sehari. Ketika
ada lesatan ide, sering aku melewatkannya. Orang bilang nafsu besar, tapi tenaga
kurang! Padahal aku masih ingin terus berkarya. Aku sering mendiskusikan
hambatanku ini dengan suamiku dan dia berjanji untuk turut mencari solusinya.
Aku tahu dia tetap mendukung minat dan keinginanku. Hingga suatu hari datanglah kabar gembira
dari hasil penelusuran suamiku (dasar aku juga yang mupeng!) Acer telah merilis
Acer Iconia W510, Tablet PC dengan Windows 8! Hari itu tepat di hari ulang
tahunnya. Wow!
Kenapa aku bisa sampai histeris
begitu sih? Lebay! Memang ada
apa dengan Acer Iconia W510? Jawabannya Acer Iconia W510 itu simpel,
praktis, menyenangkan, dengan performa komputasi yang mengagumkan. Mungkin itulah
kata-kata yang cocok untuk menggambarkan Tablet PC. Kini aku tak perlu lagi
membawa banyak gadget ketika beraktivitas bersama
anak-anakku. Cukup membawa Acer Iconia W510 yang menyatukan fungsi tablet PC
dan mini notebook dalam satu device. Aku juga tidak perlu pusing
lagi soal kompatibilitas antara PC dan tablet karena what I see in my PC is
what I see in my tablet.
Acer Iconia
W510 dilengkapi dengan fitur Always On, Instant Connect yang akan
membuat gadget yang satu ini tetap standby dan terhubung dengan
koneksi internet seperti perangkat smartphone. Dengan dukungan keyboard
docking, Acer Iconia W510 bisa diajak bekerja hingga 18 jam sehingga sangat
cocok untuk keperluan short business trip. Dilengkapi dengan output
HDMI port, Acer Iconia W510 semakin mudah dihubungkan dengan printer,
hardisk, televisi, dan sebagainya.
Fungsi kamera pada tablet ini
juga memiliki keunggulan tersendiri. Dengan kamera utama 8 Megapixel (autofocus)
dan kamera kedua (menghadap ke pengguna) 2,1 Megapixel, Acer Iconia W510
menawarkan perpaduan kamera dengan spesifikasi tinggi untuk sebuah tablet.
Kedua kamera ini bisa merekam video hingga resolusi FullHD (1080p). Video
conference bisa dilakukan dengan mudah menggunakan Skype ataupun software
video chat/conference lainnya.
Gambaran pekerjaanku saat ini bisa dibilang multi-tasking
yakni sebagai penulis, teman bermain anak-anak, bersilaturahim
dengan teman, dan sesekali menggeluti hobi agar tetap berjalan. Acer
Iconia W510 dengan OS Windows 8 dan User Interface (UI) barunya yang
disebut Start Screen tiles (dahulu sempat dikenal dengan nama “Metro”)
tetap memungkinkan penggunanya untuk mengakses UI klasik yang bisa
ditemukan di Windows 7. Selain itu, karena menggunakan Windows 8 untuk PC,
Iconia W510 ini bisa menggunakan software yang umumnya dipakai di
Windows 7. Dalam tampilan fisiknya, tablet Acer Iconia W510 ini jika dipadukan dengan keyboard
docking, akan menjelma menjadi sebuah mini notebook P C yang umum
aku kenal.
Setidaknya ada tiga format
penggunaan yang bisa aku manfaatkan dengan Acer Iconia W510:
Tablet mode: Tanpa
menggunakan docking, aku bisa menggunakannya sebagaimana layaknya sebuah
tablet. Ukuran layar 10.1” berkualiatas High Definition membuat Acer
Iconia W510 tampil tidak terlampau besar dan serupa dengan ukuran tablet
terbesar yang umum beredar di pasaran. Hal ini membuatnya mudah untuk
dioperasikan. Layar berteknologi In-Plane Switching (IPS) dengan
resolusi 1366×768 pixel ini memiliki sudut tampilan yang sangat lebar. Iconia
W510 bahkan dapat digunakan menonton video dengan sudut kemiringan lebih
dari 45 derajat dan tetap merasa nyaman. Cocok buat menonton video sambil
menyusui anakku, Bumi yang masih minum ASI, yes!
Presentation
mode: Saat menggunakan keyboard docking, aku bisa
mendorong layar hingga posisinya membalik 295 derajat dan meletakkannya di atas
meja dengan tuts keyboard menghadap ke meja. Ini adalah posisi
ideal saat aku ingin browsing
berlama-lama di atas meja café langgananku dan bocah-bocah ini. Berangkaaat!
Productivity
mode: Posisi normal saat menggunakan keyboard docking
membuat Acer Iconia W510 berpenampilan sebagaimana layaknya sebuah mini notebook.
Aku bisa mengetik tulisan panjang dengan tuts keyboard-nya yang
cukup besar dan nyaman. Bagi aku yang terbiasa dengan penggunaan keyboard
fisik pada laptop, keyboard docking memberikan kenyamanan
mengetik yang sama. Sebagai penghubung dengan tablet, sebuah engsel berukuran
besar dan kokoh tersedia pada keyboard ini. Untuk memasangkan tablet,
aku cukup menyelipkannya ke celah pada engsel hingga kunci pengaman terkatup.
Untuk membukanya, cukup menggeser sebuah kunci pengaman yang
tersedia. Dengan adanya baterai tambahan di dalam keyboard, selain
tablet memperoleh pasokan daya ekstra, keseimbangan antara bobot, tablet dan keyboard
pun terasa lebih nyaman. Sebagai catatan, saat penggunaan tablet ini dengan keyboard
dock, daya baterai pada keyboard akan dikonsumsi lebih dahulu.
Pengaturan yang cerdas, bukan? Nggak bikin aku ribet deh.
PC tablet yang bobotnya hanya
580 gram ini membawa prosesor Intel Atom Z2760, memory 2GB DDR3, hardisk
32GB internal storage, dengan grafik Intel Graphics Media Accelerator
3650 yang akan kompatibel dengan seluruh aplikasi Windows. Bukan hanya itu,
mengadopsi OS Windows 8 juga membuat Acer Iconia W510 semakin mudah dalam hal
transfer file. Aku dapat memindahkan berbagai macam file via port
Micro USB 2.0 yang tersedia ke External Hard Drive atau langsung ke
dalam notebook-ku.
Aku cukup
menancapkan sebuah headset, dan video conference pun dapat
dilakukan dengan privasi ekstra. Tersedia socket untuk mikrofon
(tergabung dengan headset) membuat Acer Iconia W510 menjadi perangkat
yang berpotensi menjadi andalanku. Aku pun bisa merekam video sembari
menyodorkan mic ke narasumber. Sebuah fitur yang jarang ditemui pada
sebuah tablet, bukan?
Dengan memanfaatkan Windows 8
sebagai OS, Acer Iconia W510 mampu menyuguhkan beragam fitur yang sebelumnya
tidak bisa diperoleh dari satu perangkat komputasi saja (biasanya harus dengan
kombinasi notebook dan tablet). Didukung dengan daya tahan baterai yang
sangat baik dan layar dengan tampilan cemerlang, pengalamanku saat menggunakan
Acer Iconia W510 menjadi kian menyenangkan.
So, sepertinya
aku bisa melanjutkan proyekku bersama dua kurcaciku. Aku juga sudah tidak
bingung lagi menentukan pilihan PC tablet dengan Windows 8? I get the
FUNTOUCHTIC experience of Windows 8 only at Acer Iconia W510, the real tablet!
Acer Iconia
W510 is my guardian angel! Kalau awalnya aku selalu galau, dengan Acer Iconia W510 ini, aku dan
anak-anakku jadi tim yang kwaw kwaw, eng ing eng .... Kesimpulannya,
Acer Iconia W510 akuuu banget deh!
0 comments:
Posting Komentar